Skip to content

Stella Glow

Hal pertama yang ingin saya katakan adalah: Selamat tinggal Imageepoch.

Developer game yang saya kenal melalui dwilogi Luminous Arc (sayang, Luminous Arc 3 tidak pernah ditranslasikan ke Nintendo DS) ini menciptakan banyak JRPG yang menarik di era Nintendo DS dulu. Penggarapan Stella Glow ini sayangnya adalah game terakhir yang akan mereka ciptakan sebab sebelum game ini dirilis Imageepoch harus gulung tikar. Walhasil publikasi dari game ini kemudian ditangani oleh kolaborasi Sega dan Atlus.

3

Jalan cerita dari Stella Glow berawal saat desa Mithra yang ditinggali oleh Alto dan Lisette diserang oleh penyihir (Witch) jahat yang bernama Hilda. Seluruh penduduk desa diubah menjadi kristal dan keduanya adalah survivor yang tersisa. Beruntung sebelum Hilda dan kaki tangannya menghabisi Alto dan Lisette, kekuatan terpendam dalam diri Lisette terbangkitkan dan ia pun menjadi seorang Witch; Witch dengan elemen Air. Terpukul mundur, Hilda meloloskan diri dan Alto serta Lisette bertemu dengan kelompok ksatria dari Kerajaan Regnant.

Kerajaan Regnant mengajak Alto dan Lisette bergabung dalam kelompok Ksatria dan menugasi mereka untuk menemukan tiga Witch lain: Witch Angin, Witch Api, dan Witch Bumi untuk menghentikan Hilda yang ingin menghancurkan seluruh dunia dengan proyek kristalisasinya. Seiring dalam perjalanan Alto mempelajari lebih lanjut mengenai jati dirinya, sejarah dunia Regnant, dan juga bertemu rekan dan lawan baru di dalam perjalanannya. Berhasilkah Alto, Lisette, dan kelompok ksatria kerajaan Regnant menghentikan sepak terjang dari Hilda?

1

Banyak gamer yang mengatakan kalau Stella Glow adalah spiritual successor dari Luminous Arc dan saya setuju dengan pendapat itu. Bagi mereka yang familiar dengan franchise Luminous Arc akan sadar bahwa karakter-karakter dalam game tersebut selalu berhubungan dengan ksatria dan penyihir, sebuah tema yang juga sangat dominan di dalam game ini. Bahkan kalian yang jeli akan melihat bahwa design Alto sebagai protagonis utama di game ini sangat mirip dengan design dari Roland, protagonis utama dari Luminous Arc 2.

Gameplay dalam game Stella Glow terbilang standar seperti kebanyakan Strategy RPG lainnya. Kamu memiliki 15 karakter yang masing-masing memiliki spesialisasinya sendiri-sendiri. Beberapa karakter memiliki jangkauan area yang luas dan cepat dalam pergerakan mereka sementara karakter lainnya akan berfungsi lebih sebagai Tank (HP tinggi tetapi lambat dan jarak pergerakan lebih kecil). Akan tetapi seiring berjalannya cerita agak disayangkan bahwa karakter-karakter penyihir akan menjadi lebih dominan (dan overpowered) dibandingkan karakter-karakter non-penyihir terutama karena kemampuan Song mereka.

1

Bicara mengenai Song, cerita dalam Stella Glow berkisar mengenai bagaimana Lagu adalah representasi emosi manusia dan juga sesuatu yang bisa menyelamatkan dunia dari kehancuran. Oleh karena hanya para penyihir yang bisa bernyanyi, kekuatan Song dalam game ini menjadi semacam kemampuan spesial yang bisa mengubah arus pertempuran. Setiap penyihir memiliki Song yang berbeda dan memakai mereka dalam formasi pertempuran acap kali menjadi kunci kemenangan, yang berarti karakter-karakter non-penyihir akhirnya tersingkir dan dibangkucadangkan.

Terlepas dari Battle, Stella Glow juga memiliki Free Time yang konsepnya mirip dengan game Persona 3 dan 4. Dalam waktu Free Time Alto bisa berinteraksi dengan rekan-rekannya dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan mereka. Membangun hubungan yang lebih kuat dengan rekan-rekanmu bisa membuka skill-skill baru, membuka epilog khusus bagi karakter tersebut dalam cerita, bahkan juga membuka opsi Normal maupun Good Ending dalam game. Tentu saja apabila kalian tak ingin menghabiskan waktu berinteraksi dengan teman-teman kalian ada juga opsi berkelana (Explore) untuk mendapatkan item maupun bekerja Part-Time guna mendapatkan uang tambahan.

Hal yang menyenangkan pada Stella Glow adalah tantangan dari game ini yang pas. Ia tidak terlalu mudah di mana kamu bisa menghancurkan segala lawan sekedar dengan asal tekan tombol tetapi ia juga tidak seberapa sulit karena kamu akan bisa melalui setiap pertarungan asal memakai strategi yang betul. Dengan pengecualian battle melawan boss terakhir saya hampir tidak pernah melakukan grinding dalam game ini. Salut untuk Imageepoch yang melakukan pacing cerita maupun gameplay secara pas sehingga tidak pernah game ini terasa terlalu terburu-buru maupun bertele-tele.

Untuk kualitas grafik dan suara game Stella Glow tidak mengecewakan walaupun juga tidak mencengangkan. Saya tidak pernah berharap banyak dengan kualitas grafik game ini (Nintendo 3DS bagaimanapun juga sudah berusia setengah dekade!) dan untuk kualitas suaranya saya merasa di atas rata-rata. Di satu sisi saya kagum dengan Voice Acting game ini yang dilakukan dengan baik oleh para Voice Actor Inggris. Boleh percaya boleh tidak, untuk pertama kalinya saya tak mencari opsi mengubah game ini ke dalam bahasa Jepang – dan ternyata memang fitur tersebut tak disediakan. Di sisi lain saya agak kecewa karena untuk sebuah game yang mengedepankan tema lagu, lagu-lagu dalam Stella Glow cenderung hit and miss dari satu lagu ke lagu lainnya.

Bila kalian adalah penggemar dari genre Strategy RPG, Stella Glow adalah salah satu entri terbaik genre tersebut tahun lalu. Dibandingkan dengan game serupa ala Lord of Magna: Maiden Heaven, saya jelas jauh lebih merekomendasikan Stella Glow. A great swan song from Imageepoch, thank you for the memories!

Score: B+

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

%d bloggers like this: