Review Round-Up 2016 (Part 3 – Movie)
1. The Jungle Book
Score: B+
Versi animasi dari The Jungle Book bukan film animasi Disney favoritku. Walaupun disebut sebagai klasik saya tidak pernah merasa film ini bagus-bagus amat. Saya bahkan selalu tertukar antara Mowgli dengan Tarzan, mengingat Tarzan adalah manusia hutan yang lebih populer ketimbang si Mowgli. Oleh karena itu walaupun Jon Favreau (sutradara yang karya-karyanya selalu favorit di mata saya) didapuk untuk proyek live-action ini saya tidak terlalu tertarik. Tak tahunya The Jungle Book menggabungkan teknologi terkini dan jalan cerita yang sangat memorable untuk melejit menjadi salah satu film favoritku tahun ini. Begini ini cara mengupdate kisah klasik kembali menjadi modern tanpa mengubah jiwanya. This will be a high bar to top for other Disney Live-Action movies in the future.
2. Sex Tape
Score: D
Saya suka dengan trailer film ini ketika dirilis tahun lalu tapi baru kesampaian menontonnya sekarang. Sayangnya itu merupakan waktu yang tersia-siakan. Jokenya garing dan kurang berani. Penampilan kedua aktor utamanya bak kekurangan chemistry. Dan terlepas dari satu adegan cameo dari bintang komedi terkenal lainnya, film ini sungguh amat terlupakan. Ini contoh klasik trailer yang lebih menarik daripada film aslinya.
3. Captain America: Civil War
Score: A
Satu-satunya film tahun 2016 yang saya tonton lebih dari satu kali di layar lebar (sekali di layar biasa dan sekali lagi di IMAX), Captain America: Civil War adalah cara Marvel Studios menunjukkan betapa mereka sangat mengerti karakter-karakter mereka. Ini adalah sebuah film yang pada satu momennya dipenuhi oleh 12 karakter superhero yang bertarung di layar dan kamu bisa melihat, memahami, dan mengerti motivasi dari setiap karakter yang terlibat di dalamnya. Apakah ini merupakan film MCU yang terbaik? Sulit menjawab karena ini tergantung preferensi tiap orang tapi ya, jelas ini termasuk dalam top 5 – bahkan top 3 terbaiknya. Marvel, you did it once again!
4. X-Men: Apocalypse
Score: B-
Sial dan nestapa bagi film X-Men: Apocalypse yang saya tonton setelah Captain America: Civil War. Kendati bukan film yang buruk-buruk amat. Ia terasa begitu underwhelming setelah saya menonton Deadpool (yang jauh lebih fun) dan Captain America: Civil War (yang jauh lebih epik). Patut diperhatikan bahwa ini merupakan film superhero keEMPAT yang saya tonton dalam kurun waktu tiga bulan jadi ada kemungkinan saya juga mulai merasa letih dengan genre ini. Paruh awal film ini berjalan baik sebelum paruh akhirnya terasa berantakan. Dan ya, pertarungan di klimaks terasa sangat kaku setelah Airport Battle dari Captain America: Civil War yang fantastik itu. Sorry there, mutants!
5. Teenage Mutant Ninja Turtle 2: Out of the Shadows
Score: C
Saya sulit mereview film ini sebab ia sangat… standar. Is it a bad movie? No. Is it a good movie? No. Is it enjoyable? Yah, sedikit, tetapi tidak ada momen yang bikin kamu fist pump atau bersorak “Yeah!” saat menontonnya. Untuk film yang memperkenalkan karakter-karakter klasik yang telah lama tidak ada di layar lebar seperti Rocksteady, Beebop, dan Krang, tidakkah kamu berharap sedikit lebih banyak darinya? Sekali lagi, bukan film yang jelek, tetapi juga bukan film yang wajib tonton di layar lebar – kecuali kamu fans berat dari kura-kura ninja.
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.