Skip to content

Review Round-Up 2016 (Part 12 – Board Games)

1. Jaipur
Score: 8.5

Salah satu tipe permainan favoritku adalah Board Game dua pemain (two player). Ini dikarenakan saya terkadang hanya bisa memainkan Board Game dengan satu dua teman saya saja kalau saya tengah tidak berada di Indonesia. Sialnya lagi, jumlah Board Game yang mencakup dua pemain dalam koleksiku tidak seberapa banyak. Jaipur mengisi kekosongan itu dengan baik. Sebagai game dengan tema utama set collection, ia didesain sangat baik untuk menjadi sebuah Card Game yang kompetitif antara dua pemain. So far saya memainkannya dengan nyokap, dengan sahabat, dengan adik, dan mereka semua sangat enjoy memainkannya!

2. Dixit
Score: 7.5

Dixit adalah permainan tebak gambar yang menarik. Daya tarik utama dari Board Game yang laris manis terjual di seluruh dunia ini tentunya datang dari artwork-artwork cantik pada kartunya. Karena gambar adalah sebuah bahasa yang universal, Dixit menjadi Board Game yang mudah diajarkan kepada siapapun dan dapat dimainkan dalam bahasa apapun. Tidak mengherankan bahwa pada akhirnya di tahun 2010 ia memenangkan penghargaan Spiel de Jahres Award (Board Game of the Year). Kelemahan dalam game ini adalah setelah memainkannya beberapa kali kamu akan mulai hafal dengan kartu-kartu yang ada. Cara membuatnya refresh kembali tentu saja adalah dengan terus membeli ekspansi set kartu-kartu yang baru.

3. Viticulture: Essential Edition
Score: 9.0

Salah satu alasan kenapa skor dari Viticulture: Essential Edition begitu tinggi adalah karena saya mencintai theme dalam Board Game ini. Selain itu saya juga sangat suka dengan flow game ini. Hampir semua terjadi secara organik mulai dari menanam anggur, mengubah anggur menjadi wine, sampai kemudian menjual wine ke pasaran yang menginginkannya. Sama dengan Puerto Rico, Viticulture: Essential Edition (yang memasukkan elemen dari Tuscany) langsung menjadi salah satu game Heavy Euro favoritku. Love it!

4. Patchwork
Score: 8.0

Remember what I said about tidak cukup memiliki Board Game duel untuk dua player? Selain Jaipur saya kini juga memiliki Patchwork yang diciptakan oleh Uwe Rosenberg, yang salah satu ciptaannya: Bohnanza, merupakan salah satu dari Board Game-Board Game awal yang saya mainkan. Dan satu lagi yang saya sukai dari Patchwork adalah temanya: menganyam kain? It should’ve been a very boring Board Game. But instead it’s really quite fun!

5. T.I.M.E. Stories
Score: 7.0

Di luar Pandemic Legacy, T.I.M.E. Stories adalah Board Game yang paling mendapatkan buzz dan hype di tahun 2015 kemarin. And for a good reason. Walaupun sebenarnya Board Game ini tidak memiliki ide yang benar-benar fresh dalam dunia media (it’s basically Board Game dengan tema Pilih Sendiri Petualanganmu) tetapi harus diakui bahwa ide ini memang masih cukup orisinil dalam dunia Board Game. Tambahkan lagi fakta bahwa setiap module baru yang dirilis membawa skenario dan tema yang baru, I can see this Board Game still being relevant di tahun-tahun mendatang.

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

2 thoughts on “Review Round-Up 2016 (Part 12 – Board Games) Leave a comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: