Supergirl Season 2 Episode 1: The Adventures of Supergirl Review
Saya suka dengan karakter Supergirl – tetapi tidak dengan serial TVnya. Semenjak Melissa Benoist pertama dicasting menjadi Supergirl saya percaya bahwa DC telah menemukan sosok yang tepat untuk memerankan sang Girl of Steel di layar kaca. Sayangnya, menemukan pemeran utama yang cocok tidak lantas membuat serial ini otomatis sukses. Rating yang menurun kemudian mendorong serial ini keluar dari saluran CBS ke The CW. Banyak penonton (termasuk saya) bertanya-tanya bagaimana kiranya dampak dari perpindahan ini?
Satu pembeda besar dalam pembukaan season kedua dari Supergirl adalah kehadiran sang sepupu: Superman. Selama season pertama Superman adalah sosok yang kerap disebut tetapi tidak pernah muncul secara langsung. That’s weird. Dalam proses syuting season 2, serial ini menemukan Tyler Hoechin sebagai sosok Clark Kent / Superman. Tidak bisa dipungkiri kehadiran sosok Superman yang lebih populer menjadi alasan besar untuk menonton serial ini.
Apabila ditanya bagaimana pendapat saya mengenai sosok Superman di layar kaca: jawabannya adalah saya sangat menyukainya. Tyler Hoechin membawa sosok Superman yang optimistis dan inspiratif, dua hal yang absen dari Superman-nya Henry Cavill di layar lebar. Bukan rahasia bahwa DCEU belum bisa menarik hati saya. Pun saya suka bagaimana chemistry dari Hoechin dan Benoist langsung kena satu sama lain.
Sebagai premiere dari season kedua, Supergirl melakukan banyak perubahan sana-sini. Hampir semua casting utama dalam serial ini tetap ada dengan penambahan beberapa karakter baru, selain Tyler Hoechin sebagai Superman adalah Katie McGrath yang hadir sebagai Lena Luthor, adik dari Lex Luthor – musuh utama dari Superman. Di luar dirinya masih ada organisasi misterius Cadmus yang kini mulai menunjukkan jati dirinya sebagai the big bad pada season ini.

Pemindahan dari CBS ke The CW tentu membuat banyak orang bertanya bagaimana dengan budget dari serial ini. Mengingat The CW adalah stasiun TV yang lebih kecil pastinya serial ini mendapatkan banyak potongan dalam budgetnya. Anehnya hasil itu tak benar-benar terlihat di hasil jadinya, malahan ada kesan bahwa spesial efek yang dipakai dalam serial ini tampak lebih efektif dalam penggunaannya. Hei, ini memang tim sama yang menggarap efek spesial dalam The Flash, Arrow, dan Legends of Tomorrow – dan selama ini hasilnya memang tak mengecewakan.
Awal dari season kedua Supergirl ini adalah episode yang sangat solid dan menjanjikan awal yang mengasyikkan. Saya hanya bisa berharap konsistensi kualitas ini bisa tetap terjaga sampai sepanjang musim.
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.