Jack Reacher: Never Go Back
Di akhir tahun 2012 lalu Tom Cruise membintangi film Jack Reacher, seorang karakter dari novel Lee Child. Karakter Jack Reacher sendiri sudah sukses menjual jutaan eksemplar novel sehingga sebenarnya pangsa pasarnya sudah ada. Film pertama Jack Reacher diadaptasi dari novel kesembilannya: One Shot dan disutradarai oleh Christopher McQuarrie. Kendati tidak super sukses di box office (tidak bisa mencapai 100 Juta USD), film ini tetap mampu meraup untung karena budgetnya yang relatif kecil. Ditambah dengan faktor Tom Cruise masih adalah seorang bintang film yang mampu menarik pangsa pasar internasional, dibuatlah sekuel dengan harapan mampu menjaring penonton dari seluruh dunia.
Film kali ini diadaptasi dari novel ke 18 dari Jack Reacher berjudul sama: Never Go Back. Dalam film ini Jack Reacher membantu temannya: Susan Turner yang dijebak dan terlibat dalam konspirasi militer. Ketika Jack Reacher turut terlibat, ia akhirnya membebaskan Susan dari tahanan dan membawanya kabur bersama dengan dirinya. Keduanya harus bekerja sama untuk mencari tahu siapa yang telah menjebak mereka. Yang membuat pencarian ini lebih kompleks adalah karena Jack Reacher tengah menghadapi masalah personal juga: ia dituding memiliki seorang anak gadis yang tidak pernah ia tahu: Samantha. Bisakah Jack membantu Susan membersihkan namanya? Apakah Samantha benar-benar putri dari Jack?
Kursi sutradara film ini kali ini berpindah dari Christopher McQuarrie ke Edward Zwick, dikarenakan McQuarrie sibuk syuting film Mission Impossible: Rogue Nation yang rilis tahun lalu (dan mungkin juga Mission Impossible berikutnya?). Film ini masih mengikuti formula yang sama dengan prekuelnya di mana Jack Reacher menggunakan kemampuannya sebagai seorang detektif / analis ditambah dengan kemampuan bela dirinya untuk memecahkan masalah. Bumbu dikejar-kejar pemerintah, bagaimanapun juga, membuat Jack Reacher ini tampil searoma dengan thriller action lainnya: Jason Bourne… dan sayangnya film tersebut jauh lebih superior ketimbang Jack Reacher ini.
Itu tidak berarti Never Go Back merupakan film yang buruk. Ada beberapa tambahan dalam film ini yang membedakannya dari thriller-thriller sejenis seperti sosok Susan Turner yang tak kalah badass dengan Jack Reacher dan Samantha, yang merupakan faktor wild card dalam film ini. Yang saya sayangkan adalah akting dari Tom Cruise dan Danika Yarosh yang berperan sebagai anaknya tak pernah memiliki chemistry yang benar-benar pas antara satu sama lain hingga saat-saat terakhir film. Ini membuat saya tak seberapa peduli akan hubungan antara Jack dan Samantha, sebuah hal yang fatal karena banyak adegan di film ini (terutama pada klimaksnya) bertumpu pada seberapa pedulinya penonton akan hubungan keduanya.
Secara keseluruhan Jack Reacher masih sebuah film aksi thriller ringan yang terlalu keras berusaha menjadi Jason Bourne (dan gagal). Saya harap apabila film ketiganya jadi dibuat (dan sepertinya akan dibuat mengingat film ini tidak kalah sukses dari pendahulunya) maka akan lebih menitikberatkan pada investigasi otak Jack Reacher memecahkan misteri yang ada ketimbang lebih banyak menggunakan ototnya menghajar musuh.
Score: B
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.