Skip to content

Luke Cage Season 1 Episode 8: Blowin’ Up the Spot

Siapakah sang pembunuh yang menembak Luke Cage di penghujung episode lalu? Rupanya dia adalah Diamondback! Ya, sosok raja kriminal yang begitu ditakuti oleh Cottonmouth, atasan dari Shades yang selama ini hanya disebut namanya akhirnya menampakkan diri, dan tidak hanya itu dia terjun tangan langsung untuk memburu Luke Cage. Ini membuat Diamondback menjadi seorang raja kriminal berbeda dari Kingpin yang tidak ingin turun tangan langsung kecuali benar-benar terpaksa.

Saya punya sedikit masalah dengan serial ini dan itu adalah bagaimana Luke Cage sudah beberapa kali terasa tersingkirkan dari plot cerita. Hampir sepanjang episode delapan ini Luke Cage menghabiskan waktu dengan berbaring terluka sementara Claire memegang peranan lebih aktif berusaha menyembuhkan luka Luke sekali lagi. Ini sudah menjadi kali kedua Claire menyelamatkan nyawa Luke Cage setelah finale Jessica Jones lalu. Hmm, sepertinya Claire lama-lama benar-benar diposisikan sebagai tenaga medis dari para superhero The Defenders.

Selain Claire, Mariah dan Misty juga mendapatkan fokus dalam episode ini. Walaupun semua bukti terarah pada Luke Cage sebagai pelaku pembunuhan Cottonmouth, Misty memutuskan untuk mengikuti instingnya dan masih mencoba menyeret Mariah pada keadilan. Bisa ditebak pengaruh politik Mariah melindunginya dari tudingan-tudingan Misty. Kematian dari Cottonmouth pada akhirnya pun sampai ke telinga Luke dan Claire yang membuat konfrontasi tiga arah antara Luke, Misty, dan Diamondback menjadi mencekam.

2132131

Highlight dalam episode ini datang pada finale di mana Luke – yang masih terluka – harus berhadapan lagi dengan Diamondback yang memiliki Judas Bullet yang bisa menghabisinya. Bahkan dengan keadaan terluka sekalipun, serial ini menunjukkan bahwa Luke Cage masih merupakan sosok monster yang sangat sulit ditaklukkan. Bisa dibilang Diamondback hanya kebetulan saja bisa menaklukkannya sekali lagi – menutup episode ini lagi-lagi dengan cliffhanger di mana Luke Cage tertembak. Melihat betapa overpowered-nya Luke Cage, saya mulai bisa mengerti kenapa dalam episode ini (dan mungkin juga episode berikutnya) ia harus ‘diperlemah’.

Satu hal lain yang lupa saya sebutkan: konfrontasi antara Misty dan Claire juga sangat menyenangkan untuk ditonton. Berbeda dengan konfrontasi antara Misty dan Mariah, kedua orang ini percaya pada Luke Cage dengan cara mereka masing-masing… dan itu menjadi alasan dari konfrontasi mereka. Walau kelakuan Misty sekilas memang menyebalkan, perlu disadari bahwa ia dalam kondisi yang tertekan (karena ditodong senjata oleh Diamondback) dan jengkel (karena Mariah terlindungi oleh hukum) dan frustasi (karena Luke Cage dan Claire tidak mau berkompromi membantu penyelidikannya). Her frustation is understandable.

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

%d bloggers like this: