Skip to content

Resident Evil: Vendetta

Ini adalah kali ketiga film Resident Evil animasi dari Jepang dibuat setelah Resident Evil: Degeneration di tahun 2008 dan Resident Evil: Damnation di tahun 2013.

Melanjutkan kesuksesan Resident Evil 6 yang memadukan karakter Chris Redfield dan Leon S. Kennedy dalam satu game, film ini pun memadukan karakter Chris dan Leon, kali ini ditambah dengan Rebecca Chambers, satu lagi sosok lawas yang sudah lama absen semenjak menjadi tokoh utama di Resident Evil 0 dulu. Jalan ceritanya bisa ditebak – sekali lagi ketiga jagoan ini harus berpacu melawan waktu untuk menghindari terjadinya potensi zombie outbreak.

Sebuah virus baru varian dari T-Virus kembali muncul dan menyerang masyarakat, menimbulkan keresahan. Virus tersebut mendapat nama A-Virus yang diciptakan oleh Glenn Arias. Kecerdasan Glenn yang sudah terbiasa bertransaksi dalam dunia kriminal bawah tanah ditambah dengan dendamnya karena pemerintah berusaha menghabisinya secara brutal di hari pernikahannya membuat sosok Glenn menjadi musuh yang tangguh.

Di sisi lain Chris, Leon, dan Rebecca sama-sama terkena serangan yang membuat mereka seakan kehilangan harapan. Tim Chris dan Leon tersapu dan mati semuanya sementara Rebecca (yang mundur dari divisi tentara menjadi ilmuwan) mengalami nasib tragis di mana semua teman ilmuwannya diinfeksi virus dan menjadi zombie. Bisakah ketiganya menyatukan kekuatan mereka dan menghentikan Glenn melepas virus ke seantero kota New York?

Saya tidak tahu mau mulai dari mana mengkritik film ini.

Capcom punya segudang karakter selain para tokoh utama dari Resident Evil pertama dan kedua. Apa gunanya memperkenalkan tokoh-tokoh seperti Billy Coen (Resident Evil 0), Carlos Oliviera (Resident Evil 3), Sheva Alomar (Resident Evil 5), dan banyak lainnya kalau setiap kali ada properti baru yang dipakai hanya para wajah lama lagi? Coba simak Resident Evil setelah dua entri pertamanya.

Resident Evil 0? Rebecca Chambers
Resident Evil 3? Jill Valentine
Resident Evil Code Veronica? Claire dan Chris Redfield
Resident Evil 4? Leon S. Kennedy
Resident Evil: Revelations? Chris Redfield dan Jill Valentine. Sekuelnya? Claire Redfield dan Barry Burton.
Resident Evil 5? Chris Redfield (lagi)
Resident Evil 6? Leon S. Kennedy

Bahkan untuk dua film animasi Resident Evil sebelum ini? Ya, keduanya bertokoh utamakan karakter-karakter lawas Resident Evil juga seperti Leon S. Kennedy, Claire Redfield, dan Ada Wong.

re

Baiklah saya bisa menolerir memakai karakter-karakter lama berulang kali apabila mereka masih memiliki jalan cerita yang bisa digali. Masalahnya… tidak. Frustasi yang dialami oleh Leon dan Chris di sini apakah berbeda dengan frustasi yang dihadapi oleh Chris di dalam Resident Evil 6 setelah mereka kehilangan tim mereka? Berapa kali kita harus melihat Chris dan Leon meratapi nasib mereka? Di Resident Evil 5 kita sudah melihat Chris meratapi kehilangan Jill. Resident Evil 6 dia meratap lagi karena kematian anggota timnya. Melihat dia dan Leon adu cerita tragis di sini bukan membuat saya terharu tapi mengantuk.

Beberapa kali juga film ini berusaha memberi homage pada game dan film Resident Evil seperti adegan mansion di awal film. Sayangnya saya sudah tidak terkesan lagi. Sekali lagi, berapa kali Resident Evil berusaha menggali nilai nostalgia itu? Resident Evil pertama sendiri sudah berulang kali diremake di berbagai sistem lantas Resident Evil 0, Resident Evil Code Veronica, Resident Evil 6, dan banyak lainnya memiliki setting di mansion ala Resident Evil yang pertama. It’s no longer original.

Oke, kita lupakan saja koneksi-koneksi cerita sebelum film ini. Kita anggap saja ini film yang stand-alone. Dan itu tidak membuat film ini jauh lebih baik. Motif dari Glenn yang awalnya lumayan tragis sebagai villain di tengah film berbalik jadi konyol – terutama setelah penonton melihat apa yang hendak ia lakukan dengan Rebecca. Karakter Rebecca tidak lebih baik, sebagai seorang yang sudah pernah selamat dari serangan zombie dalam DUA game Resident Evil dia berlaku sangat tolol dan sangat naif. Setali tiga uang dengan Leon dan Chris yang berulang kali melakukan ketololan yang tak sepatutnya dilakukan agen profesional seperti mereka.

Kualitas animasi dalam film ini tergolong lumayan bagus (untuk ukuran film berbudget rendah) kecuali di beberapa adegan tertentu seperti saat kejar-kejaran melawan zombie anjing terjadi… oh that sequence is so laughably bad and pathetic. Tidak mengherankan kalau kualitas animasi dalam serial ini jauh lebih baik dibandingkan Resident Evil: Degeneration maupun Resident Evil: Damnation mengingat teknologi animasi sudah mengalami kemajuan pesat semenjak satu dekade lalu. Mungkin itu satu-satunya titik positif dalam film ini.

Pada akhirnya seperti pertanyaan Leon yang ditujukan pada penonton: “Sampai kapan hidupku masih terus memerangi zombie seperti ini?“. Ayolah Capcom, mereka sudah bertarung melawan zombie selama 20 tahun! Bukankah sudah saatnya bagi mereka untuk pensiun?

Score: D

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

%d bloggers like this: