Stranger Things – The Complete Season Two
Season pertama Stranger Things adalah sebuah kejutan yang menyenangkan di tahun 2016 lalu. Dengan banyaknya throwback nostalgia untuk era 1980an ditambah dengan akting yang bagus dari aktor anak-anaknya, Stranger Things menjadi salah satu serial yang paling populer dari Netflix tahun lalu. Aktor cilik tokoh utama dari serial: Finn Wolfhard namanya bahkan kian menjulang setelah ia turut dalam adaptasi novel It karya Stephen King tahun ini. Tidak berlebihan kalau saya mengatakan bahwa di luar season terbaru Game of Thrones, season kedua dari Stranger Things adalah serial TV yang paling ditunggu tahun ini oleh penggemar layar kaca.
Sedikit rekap dari season pertama lalu: Will Bryer yang sempat hilang di seantero season telah ditemukan dalam finalenya. Akan tetapi ditemukan kembalinya Will bukan tanpa pengorbanan sebab Eleven terpaksa mengorbankan dirinya dengan menggunakan kekuatan berlebihan demi menyelamatkan Will. Sekarang setahun telah berlalu dan sebuah ancaman misterius kembali hadir di kota Hawkins.
Sekilas lalu semuanya memang tampak baik-baik saja tetapi rupanya banyak karakter masih membawa beban emosi dari season pertama. Mike masih merasa kehilangan Eleven yang ia rasa direnggut secara tidak adil dari sisinya, Will masih memiliki trauma sehingga kerap bermimpi bahwa ia masih berada di Upside Down yang misterius itu, dan hubungan antara Nancy dan Steve menjadi renggang disebabkan Nancy yang menyesal kehilangan sahabatnya Barb. Kejutannya? Eleven ternyata masih hidup dan disembunyikan oleh sang kepala polisi Jim Hopper.
Stranger Things sudah memiliki segudang karakter tetapi rupanya mereka masih mampu menghadirkan beberapa karakter tambahan lagi di season ini. Empat karakter baru yang paling signifikan di sini adalah kakak beradik Max dan Billy, Bob sebagai pacar dari Joyce, dan Doctor Owens yang adalah pemimpin baru dari Hawkins Laboratory, menggantikan Doctor Brenner yang adalah salah seorang antagonis di season lalu. Di antara keempatnya saya merasa hanya karakter Billy yang diperankan oleh Dacre Montgomery yang terasa kurang pas dan tak memberikan sesuatu yang baru di season ini.
Season kedua Stranger Things ini sendiri memiliki jalan cerita yang cenderung lebih straightforward ketimbang season pertama. Kenapa? Karena kali ini penonton sudah tahu mengenai keberadaan dari Upside Down, sesuatu yang adalah misteri menarik sepanjang season pertamanya. Season kali ini sepertinya digunakan oleh Duffer Brothers untuk menggali lebih dalam hubungan antara para karakter di dalamnya dan untuk sebagian besar karakter memang berhasil dilakukan. Akan tetapi ada satu episode dalam serial ini: episode 7, yang terasa benar-benar out of place. Ketimbang ditaruh di season ini, saya merasa bahwa serial ini sebenarnya bisa ditaruh di season depan saja. Episode ketujuh ini benar-benar terasa seperti sebuah prolog untuk cerita baru di season mendatang.
Satu hal yang tidak saya sangka adalah Stranger Things kali ini berusaha menciptakan identitasnya sendiri. Tak seperti season pertama yang terasa seperti homage untuk film-film era 1980an, season kedua ini terasa lebih fresh dan berdiri sendiri. Ya masih ada beberapa throwback untuk era 1980an seperti pada kostum Ghostbusters dan soundtrack-soundtrack jadul tapi secara keseluruhan atmosfir dalam season kedua ini unik, syukurlah bagi Stranger Things yang akhirnya berhasil menciptakan identitasnya sendiri. Seperti yang dikatakan banyak reviewer bila season pertamanya adalah Alien maka season keduanya ini adalah Aliens. Both are different but both are good.
Jadi bagaimanakah penilaianku akan Stranger Things Season Dua ini? Walaupun tak berhasil mencapai puncak kualitas ala season pertamanya, ia masih sebuah serial yang solid dan berkualitas dengan akting yang apik all around dari tiap karakter yang ada. Dengan masih banyaknya misteri seputar Upside Down dan makhluk-makhluk yang meghuninya, saya berharap season ketiga menjanjikan petualangan yang lebih seru lagi, semoga!
Score: B+
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.