Guardians of the Galaxy – A Telltale Series
Setelah kesuksesan dari Telltale membuat game Batman untuk DC mereka mengumumkan proyek superhero mereka yang berikutnya: Guardians of the Galaxy. Ketika proyek ini diumumkan awalnya saya agak heran, loh kenapa Guardians of the Galaxy dan bukannya superhero Marvel lain yang lebih mainstream macam Iron Man atau Spider-man saja? Lantas saya menyadari bahwa Guardians of the Galaxy merupakan superhero yang lebih cocok untuk diangkat oleh Telltale. Siapa yang bisa lupa salah satu game terbaik yang diluncurkan Telltale: Tales from the Borderlands? Game tersebut memiliki cast yang kuat, humor yang quirky, dan dialog-dialog yang witty. Andai Telltale bisa mengimplementasikan formula tersebut dalam Guardians of the Galaxy, hasilnya pasti sebuah game yang sangat enjoyable!
Seperti yang bisa ditebak komposisi dalam grup Guardians di game ini meniru dua film MCU yang sukses: Star-Lord (Peter Quill), Drax, Gamora, Rocket, dan Groot. Di awal episode pertama, para Guardians membantu Nova Corps untuk mengalahkan dan menghabisi Thanos. Ya, kalian tidak salah baca. Telltale memutuskan untuk langsung go big dalam opening mereka, menghabisi the big bad pada prolog cerita mereka. Kematian Thanos ini membuat artifak misterius bernama Eternity Forge menjadi rebutan dari banyak pihak di galaksi. Salah satu kubu yang menginginkan Eternity Forge menjadi miliknya adalah Hala the Accuser, salah satu karakter baru yang tak memiliki sejarah panjang dalam dunia komik Marvel. Bisakah para Guardians menjaga Eternity Forge jatuh ke pihak-pihak tidak bertanggung jawab?

Studio Telltale mengatakan bahwa setiap episode dalam game ini akan memberi fokus kepada satu sosok Guardian. Di episode pertama misalnya fokus ada pada Star-Lord sementara di episode kedua fokusnya lebih banyak pada masa lalu Rocket, dan begitu seterusnya. Sayangnya hal ini tidak direfleksikan dalam gameplay. Sepanjang permainan kamu mayoritas hanya mengendalikan Star-Lord sehingga keputusan-keputusan penting yang kamu lakukan, kamu lakukan hanya sebagai sang pemimpin dari grup Guardians. Walaupun beberapa momen flashback para anggota Guardians cukup menyentuh (terutama untuk Rocket dan Drax) momen emosional ini jadi kurang menohok karena game lantas berpindah sudut pandang lagi sebagai Star-Lord. Kamu jadi pengamat pasif ketimbang pembuat keputusan aktif dalam kebanyakan momen tersebut.

Lebih buruknya lagi jalan cerita utama dari game ini serasa dipanjang-panjangkan dan agak membosankan. Terlepas dari interaksi kelima karakter utama Guardians, kamu juga akan bertemu dengan beberapa karakter dunia Guardians lainnya seperti Yondu, Mantis, Nova Corps, sampai Nebula. Beberapa memiliki sifat yang mirip kalau tidak persis dengan counterpart mereka di film sementara beberapa lagi memiliki karakteristik yang jauh berbeda. Petualangan dengan para member tambahan ini memberi bumbu tersendiri dalam petualanganmu tetapi sebagaimana rumusan Telltale sekarang mulai terasa hambar, kamu akan dibawa pada konklusi yang sama di episode pamungkas, membuatmu sedikit bertanya-tanya apakah semua keputusan yang kamu ambil di episode-episode sebelumnya penting atau tidak.
Akan tetapi ada satu hal di mana Telltale benar-benar sukses membangun game Guardians of the Galaxy ini: aspek teknisnya. Secara visual Guardians of the Galaxy merupakan game Telltale yang paling menarik dipandang dengan tambahan beberapa cara baru untuk mengeksplorasi planet-planet yang kalian kunjungi. Dan masterpiece dari game ini tentunya ada pada soundtrack 70s dan 80s-nya. Saya tidak bohong bila mengatakan kalau lima episode dalam game ini memiliki deretan soundtrack yang dinamai Rad Mix di sini tidak kalah – bahkan sedikit lebih unggul – dibandingkan Awesome Mix dari versi MCU. Lagu-lagu seperti Dancing in the Moonlight, Shambala, sampai Put a Little Love in Your Heart langsung menjadi favoritku saat memainkan game ini.

Terlepas dari semua kekurangan yang ada, saya cukup enjoy memainkan Guardians of the Galaxy versi Telltale ini. Walaupun ada banyak momen yang membosankan dalam game, Telltale masih sanggup meramu cerita yang membuatmu hooked sampai ending (no pun intended). And do yourself a favor: dengarkan Rad Mix dari game ini baik via playlist di Spotify atau download lagu-lagunya sendiri.
Score: 7.5
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.