Skip to content

Jurassic World: Fallen Kingdom

Sulit dipercaya bahwa Jurassic Park sudah genap berusia 25 tahun. Dirilis pertama kali di tahun 1993 dulu, Jurassic Park langsung menjadi salah satu film favoritku sepanjang masa karena campuran dari kisah ilmiah di dalamnya (kloning saat itu adalah sebuah topik ilmu yang baru), kekaguman melihat efek spesial dari dinosaurus di layar lebar, sampai ketegangan yang menyusul menonton bagaimana para dinosaurus buas memangsa manusia. Walaupun franchise ini sempat tertidur pulas selama belasan tahun, ketika Jurassic World dirilis ia langsung menjadi film yang laris manis di pasaran dan di saat dirilis dulu menduduki peringkat film ketiga terlaris sepanjang jaman, hanya di belakang Avatar dan Titanic. Campuran nilai nostalgia dan bintang Chris Pratt yang tengah naik daun di saat itu membuat Jurassic World kembali relevan.

Tiga tahun kemudian sekuelnya kembali lagi dalam Jurassic World: Fallen Kingdom. Jujur saja saat saya menonton trailernya tempo hari saya tidak terlalu terkesan dengan Fallen Kingdom. Premis pulau yang meledak dan membahayakan nyawa-nyawa dinosaurus yang ada sehingga perlu diselamatkan mengingatkanku kepada Jurassic Park: The Lost World, sekuel dari Jurassic Park yang terbilang mengecewakan dibandingkan film orisinilnya. Tetapi bukankah trailer terkadang menipu? Bagaimana sesungguhnya film Jurassic World: Fallen Kingdom ini?

jw 2
I can see you

Gunung berapi pulau Isla Nublar yang menjadi tempat tinggal dari para dinosaurus sekarang sudah meletus dan apabila tidak ditangani dengan baik akan memusnahkan semua dinosaurus yang ada di tempat tersebut. Walaupun terjadi perdebatan moral mengenai apakah manusia harus turun tangan atau tidak untuk menyelamatkan para binatang ini pada akhirnya pemerintah memutuskan untuk membiarkan para dinosaurus musnah karena bencana alam – toh sejak awal mereka tak seharusnya muncul di dunia apabila bukan karena rekayasa genetik. Hal ini yang tak bisa diterima oleh Claire yang ingin menyelamatkan dinosaurus itu dari kepunahan. Claire meminta tolong Owen untuk ikut bersamanya pergi ke Isla Nublar untuk menangkap dan menyelamatkan Blue – raptor kesayangan Owen. Tentu saja, proses penangkapan ini takkan berlangsung mulus.

Apabila Jurassic World adalah remake dari Jurassic Park maka Jurassic World: Fallen Kingdom adalah remake dari Jurassic Park: The Lost World. Film ini memang memiliki banyak kesamaan seperti kembalinya tokoh utama untuk mencari dan menangkap dinosaurus, sampai membawa dinosaurus pada setting peradaban. Chris Pratt dan Bryce Dallas Howard adalah dua aktor artis dari film prekuel yang kembali di sini. Bagaimana dengan penampilan Jeff Goldblum yang lama digaung-gaungkan sejak trailer? Sungguh sayang apa yang tampil di dalam trailer praktis merupakan keseluruhan penampilannya. Ia hanya sekedar cameo saja – jadi jangan berharap banyak. Tapi ah, siapa peduli dengan sosok manusia dalam film ini, kita lebih peduli dengan para dinosaurus di dalamnya bukan?

jw 3
Pose dengan Dino

Dalam film Jurassic World adalah spesies baru Indominus Rex yang memegang peranan sebagai sang big bad dinosaurus, di film ini yang menjadi sang big bad adalah Indoraptor – sekali lagi seekor dinosaurus yang memiliki genetika campuran. Apabila Indominus Rex diciptakan untuk menarik lebih banyak penonton datang ke wahana Jurassic World maka Indoraptor diciptakan dengan tujuan yang lebih jahat: sebagai seekor monster yang bisa digunakan untuk alat perang. Ada apa dengan manusia di franchise film ini dan keinginan mereka menggunakan dinosaurus sebagai alat perang? Tidakkah mereka belajar bahwa dinosaurus sangat sulit untuk bisa dijinakkan dan tidak efektif dipakai untuk berperang? Dan tidak bisakah para penulis skenario mencari alasan yang lebih masuk akal guna menjustifikasi pengenalan dinosaurus-dinosaurus buas yang baru?

Tampuk sutradara kali ini berpindah dari Colin Trevorrow kepada sutradara muda lain: J.A. Bayona dikarenakan Trevorrow masih sibuk mengurus proyek Star Wars Episode IX. Bayona sebelumnya lebih banyak menciptakan film-film horor seperti The Orphanage dan A Monster Calls sehingga jangan heran bubuhan gaya penyutradaraannya muncul di dalam film ini. Ada beberapa kali Bayona bermain dengan cahaya dan bayangan dalam klimaks film ini, memaksa penonton menahan nafas dengan caranya membangun ketegangan. Saya cukup salut dengan bagaimana Bayona yang seakan menyutradarai dua film berbeda genre pada paruh pertama film ini (ala big budget disaster movie) dan paruh kedua film ini (ala low budget horror movie). Bila sekedar melihat setpiece adegan aksi tanpa mempedulikan cerita sama sekali maka saya yakin kalian akan puas dengan Jurassic World: Fallen Kingdom.

jw1
Pose Ikonik

Kelemahan dari Jurassic World: Fallen Kingdom selain jalan cerita yang standar pada akhirnya terletak pada bagaimana film ini tak berani menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda pada franchise Jurrasic Park. Konsep dinosaurus yang datang ke kota maupun mutasi genetik dinosaurus keduanya adalah topik yang pernah diangkat dalam film-film sebelumnya dan penyelesaian yang diambil di klimaks film ini tak memberikan sesuatu yang baru. Beberapa ide menarik sempat diapungkan dalam film ini tetapi tidak pernah digali lebih lanjut. Disebutkan ya, tetapi tak ada tindak lanjutnya. Walhasil, meskipun Jurassic World: Fallen Kingdom masih tetap menjadi sekuel yang bisa mendebar jantung di momen-momen tertentu, saya rasa diperlukan sebuah teknik baru untuk membuat film Jurassic World 3, yang sudah dijadwalkan di tahun 2021, bisa tetap fresh.

Score: B

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

2 thoughts on “Jurassic World: Fallen Kingdom Leave a comment

Leave a Reply

Discover more from Review Apa Saja

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading