Persona 5
Walaupun serial Persona sudah ada sejak tahun 1996 dulu, serial ini baru mulai menjadi populer setelah rilisnya Persona 3 di tahun 2006. Persona 3 merombak gameplay dari game-game Persona sebelumnya karena menambahkan sistem interaksi sosial karakter protagonis dengan karakter-karakter game lainnya. Persona 4 menyempurnakan formula ini di tahun 2008 lantas…
…
Franchise ini terhenti. Mungkin menyebutnya terhenti tidak benar-benar cocok. Ada banyak sekali game yang berkaitan dengan Persona 3 dan Persona 4 yang dirilis tapi sifatnya adalah spin-off dan bukan Persona 5 yang sesungguhnya. Sementara itu memuaskan dahaga para fans, beberapa mulai gelisah bertanya-tanya: apakah Atlus terlalu takut meneruskan franchise ini dikarenakan kesuksesan luar biasa Persona 3 dan 4? Kekhawatiran itu terhapuskan ketika proyek Persona 5 diumumkan secara resmi dan dirilis di tahun 2016 (di Jepang) dan 2017 (di Amerika dan belahan dunia lainnya).
Meneruskan tradisi sukses Persona 3 dan 4, Persona 5 pun mendapatkan pujian bertubi-tubi dari para kritikus. Apa yang spesial dari game ini?
Dalam Persona 5 kamu adalah Akira Kurusu / Ren Amamiya (atau kamu bisa memberinya nama lain), seorang pemuda pendiam yang dikeluarkan dari sekolah karena bermasalah dengan seorang tokoh ‘kuat’ di dunia politik Jepang. Gara-gara ini Akira terpaksa dipindah bersekolah di Tokyo dan memulai kehidupan di kota baru. Ini cukup unik dan berkebalikan dengan setting di Persona 3 dan 4 di mana protagonis rata-rata memulai kehidupannya di kota kecil dari kota besar – bukan sebaliknya.

Setting di kota Tokyo memberi Atlus kesempatan untuk menunjukkan berbagai tempat yang ada. Representasi dari berbagai distrik terkenal di Tokyo mulai dari Akihibara, Shibuya, sampai Shinjuku semuanya ada di dalam game ini, lengkap dengan kompleksitas kereta bawah tanah Tokyo yang tersohor itu.
Tak lama setelah Akira masuk ke sekolah barunya, ia lagi-lagi berurusan dengan ketidakadilan dari seorang guru olahraga yang membully murid-murid di sekolah itu. Tragisnya, tak seorangpun berani berdiri menghadapi sang guru dikarenakan mereka ketakutan dikenakan sanksi. Di sinilah Akira dan seorang temannya – Ryuji – menemukan bahwa mereka bisa memasuki ‘Palace‘ atau istana dalam hati seseorang. Apabila mereka sukses mencuri ‘harta’ di dalam hati orang tersebut maka mereka bisa mengubah ‘hati’ dari orang tersebut. Akira pun membentuk sebuah grup yang bernama: Phantom Thieves. Tujuannya: mengubah hati orang-orang yang korup di masyarakat.
Gameplay dalam Persona 5 masih memakai formula sukses sama yang membuat Persona 3 dan 4 sukses besar: mengkombinasikan unsur gameplay dalam battle dengan sistem interaksi sosial. Karaktermu memiliki Persona (semacam monster summon) yang bisa mereka pakai. Persona ini bisa naik level, bisa kamu gabungkan dengan Persona lain, dan semakin kuat mereka, semakin mereka memiliki skill-skill yang membantumu dalam pertarungan. Sementara itu dalam sistem interaksi sosial, ada banyak sekali orang yang bisa kamu ajak berteman. Kekuatan hubungan sosialmu dengan mereka akan semakin naik tiap berbincang-bincang dengan mereka. Apa gunanya memiliki hubungan sosial yang kuat dengan tiap-tiap orang? Tak hanya kamu mendapatkan bonus saat melakukan fusi Persona dengan elemen yang sama, kamu juga bisa unlock Persona spesial apabila bisa memaksimalkan hubunganmu dengan mereka. Sebagai tambahan – apabila mereka adalah lawan jenis, kamu bisa juga berpacaran dengan mereka.

Apabila sistem yang saya sebut di atas terasa kompleks, jangan khawatir. Persona 5 memiliki tutorial yang sangat baik dan menjelaskan sistem gameplay mereka secara perlahan-lahan. Jangan heran bila kalian sudah memainkan game ini sampai hampir 10 jam dan game ini masih akan memberikan sedikit tutorial ini itu yang akan membuat kalian menghargai betapa ‘dalam’ sistem gameplaynya.
Persona 5 sendiri kebanyakan dituturkan dalam flashback. Game ini dimulai in media res di mana kamu sudah menjadi anggota Phantom Thieves sebelum kemudian kisah ditarik mundur beberapa bulan menilik bagaimana kamu menjadi Phantom Thieves. Jalan cerita dalam Persona 5 ini berbeda dari Persona 3 dan 4 tetapi tidak kalah menariknya. Seperti biasa, Persona mengangkat isu-isu sosial yang relevan di dunia saat ini. Bahkan persoalan mengubah kepribadian seseorang dengan mengubah hatinya – seperti mencuci otak – adalah keputusan yang diperdebatkan oleh kamu semua, apakah hal tersebut etis atau tidak? Dengan tambahan beberapa plotline sampingan seperti bullying dan sexual harrashment, Persona 5 menunjukkan bahwa franchise ini tidak takut untuk tumbuh dewasa bersama dengan gamer-gamer yang memainkannya.
Dungeon dalam Persona 5 merupakan gabungan dari dungeon Persona 3 dan Persona 4. Dalam Persona 3 kamu hanya mengeksplorasi satu dungeon raksasa bernama Tartarus yang terdiri dari puluhan lantai. Dalam Persona 4 kamu memasuki dunia Midnight Channel yang dungeon-dungeonnya berbeda sesuai dengan hati sang korban. Persona 5 adalah gabungan keduanya. Dungeon-dungeon utama (Palace) yang berfungsi memajukan cerita digarap seperti Persona 4 tetapi kali ini memiliki lebih banyak puzzle di dalamnya, membuat game ini jauh lebih menantang dimainkan. Di sisi lain ada sebuah dungeon raksasa optional (Mementos) yang berisi sidequest, strukturnya lantai demi lantai seperti Tartarus. Dengan gabungan dua dungeon ini tidak berlebihan bila saya mengatakan kalau Persona 5 adalah game Persona yang paling besar.

Menilik review saya, kalian tentunya tahu kalau saya sangat menyukai Persona 5. Nah, pertanyaan yang banyak saya dapati dari teman-teman adalah bagaimana game ini dibandingkan dengan kedua pendahulunya? Jawabannya adalah saya menyukai ketiganya karena semuanya menawarkan pengalaman yang berbeda-beda. Persona 3 adalah Persona yang paling dark bagiku dan yang pernah memainkannya tentu tahu kenapa. Persona 4 memiliki jalan cerita dan interaksi antar karakter terbaik, saya bahkan masih mengingat semua karakter utama yang ada di dalamnya bahkan enam tahun setelah menamatkan game ini. Persona 5 memiliki pesan sosial terbaik dan tentu saja gameplay yang terkuat di antara ketiganya. Sangat sulit bila saya diminta memilih mana yang terbaik di antara ketiganya. I love the three of them in each own ways!
Dengan soundtrack dan grafik yang stylish, gameplay yang kompleks tapi tak pernah membingungkan, dan salah satu jalan cerita JRPG terbaik yang pernah saya mainkan, Persona 5 adalah sebuah game yang tak boleh dilewatkan penggemar RPG manapun. Menghabiskan 100 jam dalam game ini tidak ada ruginya karena kalian akan enjoy dengan setiap menit memainkannya!
Score: 9.5
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.