Corinth
Board Game ciptaan dari Sebastian Pauchon ini unik sebab ia merupakan Board Games Roll and Write pertama yang dirilis oleh penerbit Days of Wonder. Sebenarnya Publisher besar ini sudah terlambat turut dalam pesta. Genre Roll and Write mencapai puncaknya di tahun 2017 – 2018 di mana begitu banyak game dalam genre ini dirilis. Kalian bisa lihat sendiri ada berapa review genre Roll and Write yang sudah saya tulis di sini. Corinth, bagaimanapun, adalah sebuah game yang adalah implementasi ulang (semacam remake) dari Board Game klasik Yspahan. Mengingat Yspahan adalah game yang dirilis di tahun 2006, apakah mekanisme dari game lawas yang diupgrade menjadi Corinth masih relevan di era sekarang?

Dalam Corinth pemain pertama dibekali dengan 9 dadu putih yang akan digulir secara bersamaan. Setelah kesembilan dadu itu digulir, pemain akan menyortirnya berdasarkan angka dari 1 – 6, meletakkan dadu bermata 6 di deretan teratas lantas meletakkan dadu bermata 1 di deretan terbawah, dan mengurutkan dari bawah dadu-dadu sisanya. Itu berarti tak selalu semua kolom akan terisi.
Misalnya ada guliran dadu 1, 3, 5, dan 6, itu berarti kolom yang terisi hanyalah kolom pertama, kedua, ketiga, dan keenam. Kolom pertama diisi dadu 1, Kolom kedua diisi dadu 3, Kolom ketiga diisi dadu 5, dan Kolom terenam diisi dadu 6 – menyisakan kolom ketiga dan keempat kosong (tidak terisi).

Setelah mengurutkan dadu-dadu tersebut pemain pertama mulai mengambil dadu dari salah satu deretan, disusul pemain kedua, ketiga, sampai pemain yang terakhir. Dadu-dadu yang diambil memiliki dua fungsi yang berbeda. Fungsi pertama adalah untuk memenuhi order dari para merchant (saudagar) yang ingin membeli barang-barangmu di kota Corinth. Fungsi kedua adalah meminta Steward (Asisten) untuk berjalan-jalan keliling kota Corinth. Nah, bagi mereka yang penasaran apa bedanya Yspahan dengan Corinth: fungsi kedua yang ditambahkan oleh Sebastian Pauchon inilah yang membuatnya berbeda dengan Yspahan. Jangan salah, walaupun hanya ‘sekedar’ berjalan-jalan saja, poin yang dihasilkan oleh Steward-mu ditambah dengan bonus yang ia hasilkan saat berjalan-jalan bisa memberikan bonus poin yang besar di akhir permainan!
Corinth adalah sebuah game bertipe filler yang bisa diselesaikan dalam waktu 30 – 45 menit dan cocok untuk dimainkan para gamer dalam kategori pemula. Walaupun kelihatannya sederhana di awal (dengan hanya dua mekanisme saja: dice rolling dan set collection) ada beberapa strategi yang cukup dalam memainkan game ini sehingga ia masih asyik dimainkan beberapa kali. Toh pada akhirnya Corinth memang masih sebuah game filler. Apabila kamu sudah memainkannya ketiga atau keempat kalinya, ia mulai kehilangan nilai replayability-nya sebab setiap pemain sudah mulai tahu gaya optimum dalam memaksimalkan poin. Saat itu terjadi, unsur luck saat kamu menggulirkan dadu di giliranmu menjadi hal yang lebih penting daripada strategi.
Artwork dan komponen dalam Corinth memiliki kualitas sangat bagus. Yah, memang komponen dalam game ini terbilang cukup terbatas: hanya board, sekumpulan dadu, dan kertas… tetapi semuanya dibuat dengan kualitas tinggi dan artwork yang menarik. Bicara soal artwork, gaya kartunis yang dipakai menghidupkan Corinth datang dari ilustrator Julio Cesar dan Cyrille Daujean – and it’s gorgeous!

Corinth is a fun Roll and Write Games. Sayang ia keluar sedikit terlalu terlambat. Apabila ia rilis di tahun 2016 saat genre ini belum dipadati belasan Board Games saya akan menilai mekanismenya sebagai sesuatu yang unik dan fresh. Sayangnya dengan begitu banyaknya game dalam genre ini reimplementasi dari Yspahan – walau sudah ditambahi dengan mekanisme baru – tidak bisa tampil cukup berbeda dari game-game sejenis di genrenya. Masukkan dalam koleksimu hanya kalau kamu memang penggemar berat genre ini.
Score: 7.0
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.