Troia

Salah satu perang yang paling terkenal di jaman kuno dulu adalah antara Yunani melawan Troya. Ketika Helen dari Troya diculik oleh Pangeran Paris, sang Raja Menelaus dari Sparta mengamuk dan mengirimkan pasukannya untuk mengambil balik sang putri. Serangan gabungan dari pasukan Yunani dan Sparta pada awalnya tak dapat menggoyahkan benteng Troya sampai pada akhirnya pasukan Yunani menggunakan strategi licik – mengirimkan patung kuda raksasa sebagai tanda kekalahan mereka. Yang tak disangka oleh pasukan Troya, ketika malam tiba dan mereka sudah berpesta maka tentara-tentara Yunani dan Sparta keluar dari patung raksasa tersebut dan membantai seluruh kota Troia. Bahkan para Dewa pun turut andil dalam peperangan ini mengingat Helen sendiri konon adalah keturunan dewa Zeus. Kisah Troy begitu legendarisnya sampai-sampai Hollywood sendiri sudah beberapa kali memfilmkannya, terakhir di awal era 2000 dengan versi yang diperankan Sienna Guillory dan versi yang diperankan oleh Diane Kruger dan Brad Pitt.

Nah kembali soal Board Game, Troia yang akan saya bahas dalam review ini adalah ciptaan dari designer Eloi Pujadas, designer asal Spanyol yang sudah menggarap beberapa Board Game lain (tapi tidak populer). Dalam Board Game dua orang ini masing-masing pemain akan mengambil salah satu sisi antara Troya dan Yunani / Sparta. Tujuan pemain dalam game ini adalah memajukan bidak Hero mereka maju mundur di medan perang. Apabila salah satu pihak berhasil mendorong Hero mereka ke kandang lawan, mereka akan bisa mendapatkan poin. Apabila mereka bisa mengumpulkan poin yang cukup, mereka akan bisa memenangkan permainan. Bagi kubu Yunani / Sparta itu berarti mereka sukses menciptakan Kuda Troya untuk menyelinap masuk kota, bagi kubu Troya sendiri mereka perlu mendesak Yunani / Sparta sampai pergi dengan kapal mereka.

Untuk menggerakkan Hero yang ada pemain perlu menggunakan berkah dari para Dewa. Ingat, seperti yang saya katakan sebelumnya, perang Troya adalah sebuah perang yang sarat dengan pengaruh para Dewa… dan itu diaplikasikan sepenuhnya dalam game ini. Setiap Hero dalam game ini berkorespondensi dengan seorang Dewa yang memberkahi mereka. Apabila kamu sukses memberikan persembahan yang ‘pas’ maka kamu bisa menggerakkan sang Hero maju selangkah atau kadang bahkan dua langkah ke arah musuh. Tentu saja musuh juga bisa melakukan hal yang sama. Ini membuat Troia menjadi sebuah Board Game maju mundur yang seru. Di satu sisi kamu harus menyerang musuh tetapi di lain sisi kamu juga harus memperhatikan pertahanan kamu supaya tidak terlalu banyak didominasi musuh. Maju – mundur ini membuat setiap permainan Troia terasa menegangkan dan berbeda. Kalau kalian menginginkan replayability, jangan khawatir karena ada beberapa set Dewa yang bisa dipakai dalam game ini dan masing-masing memiliki ciri khas mereka yang berbeda-beda.

Kualitas produksi dalam Troia ini sangat simpel tetapi elegan. Saya suka dengan kotak Troia yang kecil sehingga ringkas buat dibawa kemanapun. Maklum saya tidak terlalu suka game dua pemain yang membutuhkan setup yang terlalu ribet maupun kotak yang terlalu besar. Di luar itu kualitas board, token, sampai kartu dalam game ini pun terbuat dengan baik. Tiap simbol cukup jelas menunjukkan Dewa mana yang memberkahi Hero yang mana. Satu-satunya keluhan saya mungkin terletak pada print Berkah musuh yang dicetak secara agak kecil di bagianmu. Saya kadang suka lupa dan tertukar melihat ikon tersebut. Di luar kekurangan minor itu bahkan tiap ikonografi di dalam game ini cukup jelas membeda-bedakan Hero dan Dewa yang ada. Satu lagi, saya suka dengan artwork game ini yang membangkitkan theme Yunani kuno tetapi dikontraskan dengan warna-warni modern yang cerah. It shouldn’t have worked tapi secara amazing ternyata style artwork begini tidak nabrak!

Secara keseluruhan Troia adalah sebuah game dua pemain yang solid. Kalau kamu suka dengan sebuah War Game sederhana dengan mekanisme utama Area Control dan Hand Management, boleh menjajal Board Game satu ini… dengan catatan kamu bisa menemukannya (dia cukup langka!)

Score: 7