Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars
Di paruh pertama dekade 1990an Nintendo dan Squaresoft memiliki hubungan yang sangat manis. Squaresoft adalah salah satu mitra utama Nintendo dalam menciptakan JRPG di dalam sistem mereka semenjak jaman NES. Dan kerja sama itu berlanjut di jaman SNES di mana Squaresoft merilis tiga titel Final Fantasy dalam sistem tersebut. Tak hanya itu, di tahun 1995 Squaresoft bekerja sama dengan Enix mempublikasikan apa yang mungkin bisa dibilang adalah salah satu JRPG terbaik sepanjang masa: Chrono Trigger. Kesuksesan dari setiap game Squaresoft yang dirilis di SNES membuat developer tersebut salah satu mitra penting Nintendo di Jepang.
Akan tetapi di Amerika, nama Squaresoft belum senendang itu. Walaupun Final Fantasy III (sebenarnya Final Fantasy VI) dan Chrono Trigger mendapatkan apresiasi kritikus, genre RPG masih bisa dibilang sebuah genre yang niche, genre kecil yang tak banyak diperhatikan oleh gamer-gamer kebanyakan. Squaresoft berencana untuk mengubah persepsi publik mengenai hal itu. Kerjasama mereka dengan sang pencipta Dragon Ball, Akira Toriyama, dalam Chrono Trigger membuat mereka mulai sukses menembus pasar Amerika. Dan sekarang mereka ingin mengambil langkah selanjutnya: membuat RPG dari karakter game paling terkenal sepanjang masa. Maskot Nintendo. The Plumber. The one and only. Mario.

Gamer tentunya tahu bahwa Mario sudah sering muncul tak hanya di genre aslinya: Platform. Mario sudah pernah menjadi pemain olahraga, cameo di berbagai game Nintendo lainnya, sampai menjadi dokter. Akan tetapi sampai pada tahun 1996, Mario tidak pernah masuk ke dalam genre RPG. Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars adalah game pertama yang mengubah ini. Dengan ijin dari Nintendo, Squaresoft pun mulai menggarap game ini. Squaresoft tahu ia tidak boleh main-main dalam menggarap proyek ini sebab Mario adalah anak emas tidak hanya Nintendo tetapi juga sang pencipta: Shigeru Miyamoto.
Squaresoft memasrahi tugas sutradara game kepada Yoshihiko Maekawa, sosok yang sebelumnya mereka tugasi menciptakan sebuah game Final Fantasy untuk pasar Amerika, Final Fantasy Mystic Quest. Game tersebut tak seberapa berhasil di pasaran tetapi Squaresoft terkesan dengan etos kerja Maekawa sehingga memasrahinya dalam menciptakan game ini. Squaresoft juga mengontrak komposer dari Street Fighter II untuk menggarap musik game ini: Yoko Shimomura. Shimomura bangga dengan hasil karyanya di Street Fighter, tetapi ia sangat ingin mencoba menjadi penggubah musik dalam genre RPG. Hal ini belum bisa ia lakukan karena Capcom tak mengijinkan ia menjadi komposer dalam franchise RPG terkenal mereka: Breath of Fire. Oleh karena itu begitu Squaresoft menawarkan kesempatan itu… Shimomura menyambarnya.
Dengan kombinasi Dream Team yang tak kalah dari Chrono Trigger, bagaimanakah hasil akhirnya?

Game ini berawal seperti semua game Mario biasanya. Putri Peach diculik lagi oleh Bowser dan Mario harus menyelamatkannya. Akan tetapi setelah sekuens intro (yang bertujuan sebagai tutorial game) berakhir dan Mario sudah sukses menyelamatkan sang Putri. Mendadak sebuah pedang raksasa muncul dari langit dan menghujam, menancap ke kastil Bowser. Bowser, Mario, dan Peach semua tercerai berai karenanya. Pedang raksasa itu rupanya adalah milik seorang penjahat baru bernama Smithy’s Gang. Smithy sekarang menjadi penguasa kastil Bowser. Dan lebih mengerikannya ia menghancurkan Star Road. Tanpa adanya Star Road, mimpi dari orang-orang tidak akan pernah terkabul. Bisakah Mario mengumpulkan fragmen-fragmen bintang yang hancur, mengembalikan mimpi-mimpi orang yang musnah, serta mengalahkan Smithy?
Jalan cerita dari Super Mario RPG ini bisa dibilang sangat berbeda dengan jalan cerita RPG Squaresoft lainnya. Apabila kebanyakan jalan cerita RPG Squaresoft sangat besar skalanya dan bertujuan menyelamatkan dunia dari kiamat, Super Mario RPG terbilang kecil dan personal. Itu tidak berarti jalan ceritanya tidak bagus. Justru sebaliknya. This is a love letter for Squaresoft to Mario. Cerita dan skripnya SANGAT lucu dan akan ada beberapa momen di kamu mungkin terbahak-bahak melihat tingkah laku Mario dan teman-temannya. Game ini dirilis di tahun 1996 sehingga translasi game di SNES sudah jauh lebih baik ketimbang di tahun-tahun sebelumnya.

Omong-omong soal dirilis di tahun 1996, ini bisa dibilang merupakan RPG ‘besar’ terakhir yang keluar di SNES dan memang Squaresoft go all out. Di akhir tahun 1994 SNES merilis Donkey Kong Country dengan elemen grafik render 3D di SNES yang memukau banyak orang. Squaresoft menggunakan style yang sama untuk Super Mario RPG. Hasilnya sangat luar biasa. Saya ingat pertama kali memainkan game ini belasan tahun silam dan terkesima melihat SNES bisa menangani kemampuan grafik seperti ini. Hebatnya lagi, gaya grafik seperti ini rupanya tak lekang dimakan waktu. Walaupun tak seabadi game seperti Chrono Trigger atau Final Fantasy VI dengan gaya gambar sprite 2D, Super Mario RPG ages much better ketimbang Final Fantasy VIII atau Final Fantasy IX yang di era rilisnya dulu grafiknya terlihat jauh lebih superior ketimbangnya.
Mengingat ini adalah game tentang Mario, Shigeru Miyamoto memberikan banyak mandat kreatifitas kepada Squaresoft. Input Miyamoto ini sangat berharga karena membuat RPG ini tak kehilangan elemen khas Mario-nya. Ketimbang membuat Mario bertarung dengan pedang dan sebangsanya, Miyamoto meminta Squaresoft menggunakan elemen khas Mario dalam gameplay. Walhasil dalam Battle Mario akan menggunakan elemen seperti Pukulan Glove-nya, Palu, Koopa Shell sampai Lompatan khas-nya. Dan bicara soal gameplaynya, ini adalah game pertama yang menggunakan sistem timing dalam serangan. Dalam game ini, saat Mario atau teman-temannya menyerang kamu bisa menekan tombol di saat yang pas untuk memperbesar nilai serangan mereka. Sebuah sistem yang inventif yang kemudian dikembangkan oleh RPG-RPG lain di masa depan seperti The Legend of the Dragoon dan Shadow Hearts. Saya juga suka bagaimana musuh-musuh dalam game ini semua terlihat di layar sehingga saya tak perlu berkeliaran di dungeon hanya untuk mendadak terhentikan eksplorasinya oleh sebuah random battle.

Kalian yang newbie RPG pun tak perlu takut memainkan Super Mario RPG karena game ini sangat bersahabat untuk pemain baru. Tingkat kesulitannya cukup rendah dan tidak ada Game Over dalam game ini. Apabila kalian kalah, kalian akan dikembalikan ke Save Point terakhir tetapi semua Exp Point yang kalian dapatkan tidak akan hilang. Di sisi lain para veteran RPG pun diberi banyak kejutan oleh Squaresoft. Ada segudang rahasia dan subquest di dalam game ini, termasuk bos rahasia yang memiliki kesulitan lebih tinggi daripada Main Quest-nya. Game ini sebenarnya bisa diselesaikan dalam waktu 15 – 20 jam saja tetapi para RPG completionist bisa menambahkan lima sampai sepuluh jam ke dalam playthrough mereka untuk menamatkan game ini sampai 100 persen.
Charming adalah sebuah kata yang tepat untuk mendeskripsikan Super Mario RPG. Game ini membuktikan bahwa sebuah RPG yang bagus tidak perlu plot besar untuk menyelamatkan dunia. Terkadang sebuah plot yang sederhana dengan dialog yang lucu, karakter yang memorable, sampai elemen audio visual yang bagus sudah cukup untuk membuat RPG yang berkesan. Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars pastilah merupakan salah satu dari top 5 RPG di konsol SNES. Don’t miss this one out.
Score: 8
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.