The Founder
Siapa di antara kalian yang tidak tahu McDonald’s? Saya rasa… tidak ada.

Di seantero dunia, McDonald’s merupakan fast food franchise yang terbesar di dunia. Walaupun di Indonesia franchise McDonald’s masih selangkah di belakang Kentucky Fried Chicken, di dunia mereka adalah pemimpin pasar yang tak terbantahkan.
Bahkan ketika di tahun 2004 dirilis sebuah film dokumenter yang menjelekkan McDonald’s bernama Super Size Me, dunia sepertinya tidak peduli dan tetap mengonsumsi makanan-makanan produksi mereka. Jadi apa sih rahasia yang membuat McDonald’s begitu dominan?
Jawabannya perlu ditarik ke tujuh dekade yang lampau – ke tahun 1948 di saat kedua bersaudara Richard dan Maurice yang mendirikan McDonald’s sebagai restoran yang memperkenalkan konsep restoran siap saji alias Fast Food. Ini merupakan sebuah terobosan yang revolusioner di masa itu sebab sistem ini tidak ada sebelumnya.

Walaupun begitu McDonald’s milik kedua bersaudara ini tak langsung menjadi laris. Mereka berusaha ekspansi ke beberapa daerah lain tetapi setiap cabang baru yang mereka buka gagal berkembang dikarenakan tidak adanya standar kualitas mutu yang sama. Ini membuat kedua bersaudara ini tak berharap banyak lagi dan fokus mengembangkan Restoran utama mereka menjadi yang terbaik.

Di sisi lain Ray Kroc adalah seorang salesman yang tak cukup beruntung dalam hidupnya. Hidupnya selama ini cukup baik. Ia punya cukup uang untuk menghidupi dirinya dan istrinya… tetapi Ray merasa hidupnya hampa. Ia ingin memiliki sebuah hidup yang lebih berarti untuk menghilangkan dahaganya. Dan kesempatan itu datang ketika ia melihat McDonald’s. Ray dengan cepat meminta untuk menjadi partner dari Richard dan Maurice, dan kedua bersaudara ini mengiyakannya.
Walaupun pada awalnya partnership antara keduanya berjalan mulus, keadaan mulai berubah ketika visi masa depan mereka berbeda. Ray ingin mengekspansi McDonald’s dengan cepat sementara kedua pendirinya ingin mengekspansi bisnis dengan lebih perlahan. Walhasil, bentrok antara kedua pihak ini tidak terhindarkan lagi… dan sebagaimana kita tahu pada masa sekarang, Ray Kroc menjadi orang yang dikenal sebagai Founder dari McDonald’s.
Film The Founder ini mengingatkanku kepada The Social Network. Sama-sama mengangkat mengenai kisah dari sosok di balik kesuksesan sebuah brand. Apabila film The Social Network Facebook maka The Founder adalah McDonald’s. Film ini bisa dibilang dijangkari dengan performa yang luar biasa dari Michael Keaton. Pertengahan dekade 2010an hingga sekarang memang merupakan masa comeback dari Michael Keaton di mana ia kembali laris setelah mendapatkan nominasi Academy Awards melalui film Birdman.

Tetapi salah besar kalau mengatribusikan kesuksesan dari film ini hanya kepada Keaton. Seapik-apiknya akting Keaton di sini ia juga mendapatkan lawan main yang sama bagusnya melalui duet John Carroll Lynch dan Nick Offerman. Apabila Keaton memerankan Ray Kroc sebagai sosok yang ambisius dan didominasi logika, maka duet Lynch dan Offerman memiliki chemistry yang bagus sebagai dua bersaudara McDonald’s – yang juga menjadi hati dari film ini. Sulit untuk tidak bersimpati kepada kedua saudara ini pada ending film.
Film The Founder adalah sebuah film yang akan saya sarankan kepada setiap pebisnis yang ada. Business is a war, dan dalam sebuah perang tidak mungkin tidak timbul korban. The Founder, pada akhirnya, adalah sebuah film yang menjelaskan apa yang membedakan mereka yang sekedar sukses di dunia dengan bermain aman… dan mereka yang menjadi legenda karena berani membengkokkan peraturan. Kalian ada di kubu yang mana?

Score: 8.0
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.