Skip to content

Wolfwalkers

Saya pertama kali tertarik menonton Wolfwalkers dikarenakan melihat Posternya. Artwork dari film ini tampak begitu… berbeda, dengan film-film animasi Amerika lainnya. Saya melihatnya bak sebuah film yang diangkat dari buku-buku dongeng yang kerap saya baca di saat kecil dulu. Belakangan saya baru tahu kalau Tomm Moore dan Ross Stewart yang menyutradarai film ini sudah pernah menyutradarai dua film yang serupa: The Secret of Kells dan Song of the Sea. Film Wolfwalkers ini seakan menjadi pelengkap dalam trilogi Irish Folklore mereka. Kenapa disebut Irish Folklore? Karena kisah dalam film ini bak diangkat dari sebuah dongeng Irlandia masa dahulu kala.

Sebuah kota di Kilkenny terus menerus diganggu oleh kawanan Serigala yang ada di luar kota tersebut, menyulitkan orang untuk bisa membuka lahan baru untuk pertanian. Sang Lord Protector: Oliver Cromwell menyatakan bahwa ia akan mengirimkan tentara untuk menghabisi kawanan Serigala yang ada. Seorang pemburu bernama Bill Goodfellowe dikirim ke Irlandia dari Inggris bersama putrinya: Robyn, untuk membantu menghabisi para Serigala.

Robyn ingin membantu sang Ayah, tetapi tentu saja karena ia seorang gadis ia selalu dilarang. Walhasil Robyn akhirnya memutuskan untuk keluar sendiri. Ia tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Mebh, seorang Wolfwalker. Wolfwalker ini adalah seorang yang apabila tertidur rohnya akan berubah menjadi seekor Serigala. Mebh dan Ibunya adalah pemimpin dari kumpulan Serigala yang kerap menganggu penduduk kota Kilkenny. Bisakah Robyn mencarikan jalan damai untuk para penduduk kota dan kawanan Serigala?

Ketika Istri saya menonton cuplikan-cuplikan film ini saat saya tengah menontonnya ia mengatakan bahwa film ini tampak seperti sebuah film yang bisa menyebabkan trauma pada anak-anak. Saya tidak menyangkalnya. Sejak dekade 1990an dan apalagi 2000an film-film animasi sudah disanitasi sedemikian rupa sehingga segala unsur kekerasan dan kegelapan sudah hilang darinya. Untungnya saya terbiasa dengan animasi-animasi era 1970an dan 1980an yang dark. Toh, siapa bilang dongeng selalu berakhir bahagia? Siapa yang lupa dengan ending kisah tragis dari The Little Mermaid (yang asli) dan Gadis Penjual Korek Api?

Wolfwalkers pun menawarkan cerita yang lebih dark daripada animasi secara umumnya. Animasi di sini tergambar dengan sangat – sangat cantik dan menurut saya tak kalah dengan karya-karya terbaik dari Studio Ghibli. Melihat film-film ini selalu tak bisa laris di box office membuat saya sedih. These movies are great art and should have been watched by more. Setiap frame dalam film ini memiliki nilai artistiknya sendiri dan bisa distop lantas dijadikan Wallpaper komputermu. Yes, it’s THAT beautiful.

Akan tetapi keapikan dari gambarnya tak dibarengi dengan jalan ceritanya. Entah apakah Moore berusaha meniru unsur dongeng era dulu, film ini terasa sangat predictable. Hubungan dari Bill dan Robyn terutama terasa terlalu dipanjang-panjangkan untuk titik akhir yang kita tahu akan seperti bagaimana. Begitu juga beberapa plot twist dalam film ini yang sudah terbaca jauh sebelum ia disibak. Di sisi lain, saya menghargai simbolisme dari film ini yang bersetting di Irlandia. Rasanya tak perlu menjadi orang jenius untuk menebak bahwa para Serigala di dalam film ini adalah orang-orang Irlandia yang benci orang Inggris yang datang untuk menjajah mereka – sebuah sentimen yang hingga hari ini tak pernah hilang sepenuhnya.

Jadi bagaimana saya harus menilai Wolfwalkers? Bagi saya kalau kamu adalah seorang pecinta film medium animasi, go watch it – kalian paling tidak akan mengapresiasi style artwork-nya yang tidak biasa. Saya tak pernah melihat sebuah film animasi dengan gaya artwork secaptivating ini semenjak Coraline dan Ernest & Celestine. Dan karena itu saya masih bisa memaafkan tema serta jalan ceritanya yang klise (you’ll find a better similar story in Princess Mononoke). Worth to watch.

Score: 7.0

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

%d bloggers like this: