Skip to content

Throne of Glass

Salah satu penulis buku Young Adult yang terkenal di pasaran adalah Sarah J. Maas. Walaupun saya tidak pernah membaca buku orisinil karya Sarah J. Maas, saya menjadi kenal dia setelah komik DC memanggil dia untuk menjadi salah satu penulis novel dari lini Young Adult milik DC.

Di antara semua novel Young Adult dari DC yang saya baca: garapan Sarah J. Maas yang membuat Catwoman adalah yang paling saya sukai. Saya terkejut bahwa membaca novel tersebut membuat saya meneteskan air mata karena terharu. It was a really good read, sosok Selina yang ditulis oleh Sarah J. Maas adalah gadis yang tangguh tetapi tidak digambarkan sempurna tanpa tanding.

Ketika saya berkesempatan membaca karya magnum opus milik Maas, saya tak melewatkan kesempatan tersebut. Judul dari tulisan Maas adalah Throne of Glass.

Throne of Glass adalah novel fantasi yang terdiri dari enam buku utama dan dua buku pendamping, membuat total saganya terdiri dari delapan buku. Saya membuka buku pertama: Throne of Glass dan terjun ke dunia Kerajaan Adarlan.

Karakter utama di sini adalah Celaena Sardothien, sang Assassin terbaik di seluruh Kerajaan Adarlan. Dalam sebuah kisah yang belum terungkap, Celaena tertangkap dan dimasukkan ke dalam Endovier, tempat penambangan bagi para Kriminal. Ia nyaris kehilangan harapan sebelum Celaena didatangi oleh sang Putra Mahkota Adarlan: Dorian. Dorian memberinya kesempatan untuk bisa bebas kembali, sesuatu yang diinginkan oleh Celaena.

Tetapi harga kebebasan itu tidak murah, Dorian meminta Celaena untuk menjadi Champion baginya, dalam sebuah Turnamen yang diadakan oleh Raja Adarlan sendiri. Ini adalah sebuah Turnamen yang akan diikuti oleh petarung-petarung terbaik, budiman maupun penjahat, untuk menjadi sang Champion bagi kerajaan Adarlan. Celaena rela melakukannya untuk kebebasannya, tetapi ia tidak pernah menyangka bahwa dalam proses ia jatuh cinta kepada Dorian, dan Dorian kepadanya…

Untuk buku pertama ini, Throne of Glass menunjukkan potensinya untuk menjadi sebuah serial Fantasi yang bagus – tetapi potensi tersebut belum dikembangkan secara maksimal. Sarah J. Maas juga belum sukses mengaduk-aduk perasaanku seperti halnya Catwoman: Soulstealer – mungkin sekali dikarenakan buku ini ia tulis ketika ia masih hijau di dalam dunia pernovelan. Pun begitu saya sudah melihat bagaimana Maas sukses menciptakan sebuah dunia yang inviting untuk dibaca. Setiap karakternya terasa likable – bahkan untuk Celaena sendiri. Akhirnya saya dengan mudah bisa membalik halaman demi halaman Throne of Glass sampai tamat.

Yang menjadi pertanyaan di benak saya adalah beberapa inkonsistensi di dalam penulisan karakter Celaena. Semua orang menyatakan bahwa ia adalah sang Assassin terhebat di Adarlan – bahkan Celaena sendiri menyadari hal tersebut. Akan tetapi berulang kali di dalam novel hal tersebut tak terlihat. Ada beberapa scene di mana Celaena tertidur dan ketika orang masuk ke dalam kamarnya ia tetap tertidur (bukan pura-pura). Lantas ada lagi segmen di mana Celaena kesusahan membedakan mana cairan yang mengandung racun dan mana yang bukan. Untuk sosok yang konon dilatih dalam dunia Assassin yang buas dan ganas – hal ini kok terasa tak mungkin ya?

Yang lebih menggelikan lagi adalah Turnamen yang diadakan kerajaan Adarlan. Saya sempat menyangka bahwa ini akan menjadi bak sebuah Battle Royale ala The Hunger Games – hanya saja di setting Fantasy Medieval. Tetapi… itu tidak terjadi. In fact, buku ini tampaknya tak ingin kelihatan terlalu brutal dan ganas. Bayangkan saja, untuk setiap Tes saja hanya satu orang yang akan digugurkan (dari 20 lebih). Dan setiap kali ada Champion yang gagal dengan tantangan mereka, tim Medik dengan sigap menolong dan menyelamatkan nyawa sang Champion. Itu tidak buruk – it just lower the stakes down.

Terlepas dari itu, saya jujur ingin melanjutkan saga ini. Ada banyak kisah masa lalu Celaena yang belum tergali. Kekuatan kegelapan yang menyelimuti kerajaan Adarlan pun belum tersingkap, membuatku bertanya-tanya siapa yang sebenarnya memegang peranan di belakang semua ini. Nampaknya tahun ini akan menjadi tahun menyenangkan di mana saya bisa membaca serial Throne of Glass.

Score: 8.0

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

Discover more from Review Apa Saja

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading