Jupiter’s Legacy – The Complete Season One
Ketika Netflix membeli seluruh Millarworld dari Mark Millar beberapa tahun silam, mereka meyakini bahwa universe karya pengarang komik itu bisa menjadi sumber IP orisinil bagi mereka. Itu merupakan proposisi yang cukup menarik bagi Netflix. After all sudah ada tiga karya Mark Millar yang laris difilmkan di layar lebar: Kick-Ass, Wanted, dan Kingsman. Setelah membeli Millarworld, Netflix bergerak cepat memproduksi Jupiter’s Legacy. Gelontoran dananya tidak main-main: 200 Juta USD untuk satu season saja. Setelah syuting selama hampir setengah tahun dan masa pasca-produksi selama setahun lebih serial ini pun siap saji di Netflix pada bulan Mei 2021, hasilnya?
Serial ini mengambil setting di dua masa waktu yang berbeda: masa pertama adalah masa Great Depression yang terjadi di Amerika pada tahun 1930an dan masa kedua adalah masa sekarang (masa modern Amerika). Setelah sang ayah bunuh diri karena frustasi di masa Great Depression, Sheldon mengumpulkan teman-temannya untuk berangkat menjalani sebuah misi ke… sebuah tempat misterius berdasarkan visinya. Perjalanan itu akan membawanya mendapatkan sebuah kekuatan sehingga di masa sekarang ia adalah seorang superhero yang sangat kuat, terkuat di dunia bahkan, dengan nama The Utopian (seperti Superman).
Akan tetapi setelah Sheldon dan teman-temannya bertarung menghadapi kejahatan selama hampir seabad lamanya, mereka sudah siap pensiun. Yang jadi masalah adalah para generasi superhero baru, anak-anak Sheldon, belum siap mengemban tanggung jawab tersebut. Itu ditunjukkan oleh kedua anak Sheldon: Chloe sang anak perempuan bukannya meneruskan karir sang Bapak menjadi superhero malahan menjadi superhero yang selalu ngobat tiap hari supaya ngefly. Di sisi lain Brandon, anak Sheldon yang lain selalu kesulitan mengimbangi idealisme tinggi dari Sheldon – yang semakin lama semakin tidak cocok di jaman sekarang.
Saya menonton Jupiter’s Legacy setelah Invincible dan kedua kisah ini mengangkat tema yang serupa: anak-anak yang harus mengikuti jejak sang orang tua sebagai salah satu superhero terkuat bumi. Yang jadi masalah adalah Invincible merupakan sebuah kisah superhero yang orisinil dan seru, dengan pacing serta tempo cerita yang makin lama makin naik menjelang klimaks. Di sisi lain Jupiter’s Legacy memiliki durasi delapan episode (sama jumlahnya) tetapi pacingnya sangat lambat dan dragging. Saya kewalahan menonton Jupiter’s Legacy dikarenakan saya sudah tahu ke mana jalan ceritanya dibawa di komiknya dan saya tak paham kenapa kisah Mark Millar ini dituturkan dengan cara yang begitu lamban dan bertele-tele.
Saya paham bahwa ada beberapa momen di komik yang terasa terlalu cepat dan kurang menggali background karakter-karakter tertentu sehingga serial TV ingin memelankan sedikit pacing dan menggali background karakter-karakter tersebut… tetapi ya tidak sepelan ini juga! Saya mengakhiri season satu dan bukannya saya merasa paham dengan karakter-karakter di dalamnya, saya justru melihat sosok The Utopian sebagai sosok yang sangat membosankan, Chloe sebagai gadis yang menyebalkan, dan Brandon sebagai karakter one-note yang… kadang saya lupa ia ada di layar. Tidak membantu pacing film ini adalah bagaimana season satu menghabiskan keseluruhan flashback hanya untuk menceritakan bagaimana Sheldon dan kawan-kawan mendapatkan kekuatannya. What? Komiknya hanya butuh dua sampai maksimal tiga halaman untuk menceritakan kesemuanya!
Gelontoran dana 200 Juta USD dalam serial ini juga membuat saya garuk-garuk kepala. Hilang ke mana? Saya tahu set di dalam serial ini cukup impresif dan variatif, berganti-ganti dari masa modern dan masa lampau, tetapi semua adegan pertarungan para superhero di dalamnya terasa hambar dan jujur saja, seperti kekurangan budget untuk memoles CGI-nya. Mengingat tidak ada banyak adegan setpiece bertarung di dalam serial ini, saya harus bertanya-tanya ke mana budgetnya menghilang?
Ketika serial ini dicancel hanya satu bulan setelah dia dirilis, saya tidak heran. Jupiter’s Legacy is hands down the worst series I watched this year. Ketimbang menghabiskan waktu kalian menontonnya, baca saja keseluruhan serial dan saga Jupiter’s Legacy yang bisa kalian selesaikan dalam durasi di bawah 3 jam, and believe me, those three hours will be more worth it ketimbang delapan jam yang kamu habiskan menonton season satu adaptasi serial TV-nya.
Score: 3.0
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.