Black Summer – The Complete Season One
Kalau ditanya serial Zombie apa yang paling ngetop di layar kaca, kemungkinan besar orang akan bilang jawabannya adalah The Walking Dead. Maklum saja, serial AMC yang sudah berjalan ke season 11 ini merupakan serial Zombie terpanjang yang hadir di layar kaca hingga hari ini. Tidak hanya itu, serial Zombie ini juga sempat menembus popularitas mainstream di era-era digdayanya dulu (sekitar season 3 – 7). Akan tetapi walaupun ada The Walking Dead dan berbagai spinoff-nya di layar kaca, dunia Zombie TV tak melulu dikuasai franchise itu.
Ada serial ‘kecil’ lain yang rupanya menarik perhatian orang juga, dan judulnya adalah Z Nation. Serial yang tayang dari tahun 2014 sampai 2018 ini sempat ngetop sehingga saat berakhir Netflix memberi lampu hijau untuk menggarap spinoff-nya. Nah, spinoff ini berjudul Black Summer – mengambil setting di dunia Z Nation, tetapi dengan kumpulan cast yang berbeda.
Season pertama dalam Black Summer ini berfokus di sebuah kota kecil di Amerika yang mulai diambil alih oleh para Zombie. Para penduduk di dalamnya semua berusaha melarikan diri ke Stadium Olahraga, di mana tentara Amerika menyatakan bahwa mereka akan membuat pertahanan dan benteng terakhir mereka di sana. Nah, serial ini dituturkan dalam bentuk antologi di mana kita akan berpindah-pindah fokus antara satu karakter ke karakter lainnya. Di satu segmen misalnya fokus kita adalah Rose, seorang Ibu yang terpisah dari anaknya dan berusaha mati-matian bertahan hidup sekaligus mencari anaknya. Di segmen lain kita akan diperkenalkan kepada Sun, seorang wanita Korea yang barusan datang ke Amerika mencari Ibunya tetapi malah terperangkap dalam skenario Zombie Apocalypse. Dan ada juga segmen lain di mana kita berfokus kepada Lance, seorang pria yang sendirian dan terus mencoba bertahan hidup walau dikejar segambreng Zombie.
Mengingat Season pertama ini hanya berjumlah delapan episode, saya mengharapkan sebuah season yang intens dari awal hingga akhir dan tidak bertele-tele. Saya tidak mendapatkannya di Black Summer. Setelah Episode 1 yang cukup menarik, Episode 2, 3, 4, dan selanjutnya dalam serial ini seakan kehilangan momentumnya. Alih-alih terus mempertahankan tensi tinggi sepanjang Episode 1, serial ini justru melambat dengan mengajak karakter-karakternya berpetualang ke tempat-tempat yang baru seperti sebuah Sekolah atau sebuah Diner. Celakanya lagi, most of the new settings and new characters are not interesting at all!
Tapi bicara soal karakter di dalam serial ini, jujur saja mayoritas dari mereka sama sekali tidak memorable. Saya tidak tahu apa-apa mengenai kepribadian mereka selain rasa cemas dan khawatir dan panik selama dikejar-kejar Zombie. Saya terus mengharapkan pertumbuhan karakter… tetapi I never got one. Pada akhirnya hanya karakter Sun saja yang menampilkan range emosi lebih dari sekedar kepanikan semata di tiap adegan.
Saya harus mengangkat jempol untuk gaya sinematografi di film ini. Walaupun film ini tidak mengambil gaya pengambilan First Person (seperti Found Footage kamera), ia mengambil strategi yang mirip di mana sang pengambil gambar terus mengikuti karakternya dari belakang di mayoritas adegan yang ada. Ini membuat beberapa momen di serial ini terasa intens dan menegangkan, terutama ketika para Zombie yang hiperaktif (jenisnya yang bisa berlari, bukan cuma yang merayap pelan) mengejar-ngejar korbannya. Kudos juga untuk setting tempatnya yang banyak mengambil tempat di lorong sehingga menimbulkan perasaan klaustrofobik.
Sayangnya semua kelebihan dari Z Nation itu tak cukup bagiku untuk menutupi kekurangan-kekurangannya. Boringnya para karakter yang ada serta progress cerita yang terlalu lambat membuat saya memutuskan bahwa this is not a series for me. Maaf Black Summer, tetapi saya tidak akan lanjut menonton Season 2!
Score: 5.0
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.