The Purge: Election Year
Franchise The Purge berawal pada tahun 2013 dulu dibintangi oleh Ethan Hawke, Lena Headey, dan Adelaide Kane. Franchise ini terbilang sangat sukses sebab hanya dengan budget 3 Juta USD saja ia mendapatkan sampai 90 Juta USD pemutaran di seluruh dunia. Sudah jelas rumah produksi Blumhouse Productions langsung memanfaatkannya untuk menciptakan sebuah franchise akannya. Sampai saat artikel review ini saya tulis sudah ada lima film dalam franchise The Purge dan ada satu serial dengan judul sama.
The Purge berawal dengan sebuah premise yang menarik: apa jadinya apabila di Amerika kejahatan dibebaskan satu kali dalam satu tahun selama 12 jam? Momen di mana kejahatan dibebaskan itu disebut sebagai The Purge. Di balik kisah thriller horror ini diselipkan sebuah pesan sosial di dalamnya. Di mana The Purge sebenarnya merupakan motivasi rasial di mana orang-orang miskin bisa dibunuh, dibantai, dan dikurangi jumlah populasinya. Stigma politik yang menarik.
Nah, dikarenakan tanggapan masyarakat yang positif akan The Purge film keduanya diciptakan dengan sudut pandang yang lebih politis. Film kedua yang bertajuk Anarchy ini memiliki karakter utama baru dalam sosok Frank Grillo. Walau berbudget sedikit lebih tinggi dibandingkan prekuelnya, film tersebut juga mampu meluaskan dunia The Purge dan melihat dampaknya ke strata masyarakat yang lebih besar – tak hanya terkonsentrasi di sebuah rumah saja. Film tersebut juga menuai sukses besar – sehingga jelas Blumhouse Production langsung memberi lampu hijau untuk film ketiganya.
Ketika The Purge ketiga berjudul Election Year dirilis di tahun 2016, tahun ini tengah panas-panasnya di Amerika. Ya, ini adalah tahun yang sama di mana Donald Trump secara tak terduga memenangkan pemilihan Presiden di Amerika dan mengalahkan Hillary Clinton. Jelas aroma politis menjadi jualan besar di Election Year.
Kali ini Frank Grillo sebagai Leo Barnes kembali lagi sebagai protagonis utama. Kali ini ia bertujuan melindungi senator Charlene ‘Charlie’ Roan, seorang wanita yang dianggap kaum oposisi sebagai kesempatan terbaik mereka untuk mengalahkan NFFA (kubu politik yang mengesahkan The Purge). Bahkan kubu NFFA menyadari kalau Charlie semakin mendapatkan momentum untuk menang – sehingga mereka memanfaatkan The Purge di tahun itu untuk mengenyahkan Charlie.
Bisakah Leo melindungi Charlie dan bertahan hidup di malam The Purge yang paling krusial ini?
Kalau kalian suka dengan franchise The Purge dan menyetujui politik dari kaum Demokrat… you will love this movie. Ini adalah film yang secara gamblang mengkritik kekerasan dengan pistol (gun violence) sampai kekerasan pada umumnya (violence). Bukan kebetulan di sisi para jagoan lebih banyak orang kulit hitam dan orang latin sementara di sisi para penjahat rata-rata adalah orang kulit putih yang digambarkan bak grup Ku Klux Klan jaman modern.
Untung saja film ini juga berusaha tampil adil dan menggambarkan orang kulit hitam tidak suci bersih begitu saja, ada beberapa karakter gadis kulit hitam yang sangat brutal dan jahat dalam melakukan prosesi The Purging mereka sendiri, membuktikan bahwa keberingasan bisa datang dari siapa saja, tak peduli warna kulitnya.
Terlepas dari pesan sosial yang ditawarkan film ini sebenarnya tak ada yang spesial dari The Purge: Election Year. Keseluruhan jalan cerita melindungi seorang VIP ini mengingatkan saya pada film Olympus Has Fallen atau White House Down – hanya saja kedua film tersebut melakukannya dengan lebih baik dan dengan budget yang lebih tinggi. Plus, Frank Grillo tidak pernah menjadi seorang lead actor untuk film berbudget besar dan jelas kenapa… aktor ini tidak seberapa bisa berakting. Ia jago tampil sebagai seorang tough guy tetapi begitu ada adegan yang memaksa dia berakting manusiawi… dia gagal total.
Pada akhirnya kalau kamu suka film thriller kelas B, ini adalah film yang wajib masuk dalam daftar tontonmu. Nothing special here, just rest your brain, enjoy the carnage, laugh at the craziness. Bang bang.
Score: 6.0
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.