Skip to content

Batman: The Long Halloween Part One

Tanyakan kepada para penggemar komik mengenai story arc Batman terbaik apa yang pernah mereka baca, dan saya yakin jawaban mereka tidak akan jauh dari tiga karya klasik Batman: The Dark Knight Returns dan Year One dari Frank Miller serta The Long Halloween dari Jeph Loeb.

Di antara ketiganya saya pribadi paling suka dengan The Long Halloween. Kenapa? The Dark Knight Returns adalah sebuah sindiran untuk politik Amerika di era itu (yang kian Republican) tetapi ketika dibaca sekarang terasa makin dated. Di sisi lain, Year One adalah kisah yang bagus dari Miller, tetapi dengan hanya empat edisi saja, saya merasa kisah ini seperti kurang ruang untuk bernafas. Kita diperkenalkan dengan karakter Batman, Alfred, dan Gordon, tetapi at most hanya itu saja.

Bagi Jeph Loeb sendiri The Long Halloween adalah kisah Batman: Year Two. Ini adalah kisah di mana Batman bukan lagi seorang newbie, sudah memiliki rekan di Gotham Police Department dalam sosok Harvey Dent dan James Gordon, tetapi masih tidak cukup berpengalaman untuk menghancurkan seluruh sistem kriminal di kota Gotham. Dengan kata lain: this is the story of how Batman became a legend.

Dan itu semua dikarenakan ia harus memecahkan sebuah misteri pembunuhan yang menghantui kota Gotham di setiap hari liburan…

Kisah yang fenomenal itu tentu saja mudah untuk diangkat ke dalam bentuk animasi, seperti kebanyakan karya DC yang sudah-sudah. Tak mengherankan kalau film ini pun akan diangkat ke dalam film animasi. Dan benar saja, DC mengumumkan bahwa The Long Halloween akan diadaptasi menjadi film animasi dua bagian. Sebuah keputusan yang tepat karena versi komiknya terdiri dari 12 edisi (dan merupakan sebuah kisah panjang satu tahun).

Dalam film ini Bruce sebagai Batman menjalin kerjasama dengan James Gordon dan Harvey Dent guna menjatuhkan keluarga mafia Falcone. Tentu saja menjatuhkan sebuah keluarga yang sudah lama menguasai Gotham tidak mudah. Dan ikut membuat kompleks perkara adalah sistem pengadilan sudah disogok oleh Falcone, menyulitkan ketiganya menyeret Falcone ke penjara begitu saja. Pertarungan menghadapi Falcone ini memberi beban yang berat bagi keluarga ketiga orang ini. Bruce semakin sulit menyeimbangkan kehidupannya sebagai sang milyuner dan sang pembela keadilan. Harvey dan Gordon di sisi lain sulit menyempatkan waktu untuk bertemu dengan keluarga mereka masing-masing.

Semua itu dibalut dalam kisah misteri yang sangat menyenangkan untuk ditonton. Dimulai dari Halloween orang-orang yang terdekat dengan Falcone (atau memiliki koneksi dengannya) dihabisi satu demi satu. Sosok yang disebut Holiday Killer ini membuat Batman kebingungan siapa identitasnya yang sebenarnya. Apakah salah satu pesaing dari Falcone, yaitu keluarga Maroni? Atau jangan-jangan Harvey Dent yang makin kehilangan akal sehatnya mengambil tindakan ekstrem tersebut?

Film ini diakhiri dengan sebuah cliffhanger yang akan diselesaikan di Part keduanya. Saya hanya berharap bahwa build-up yang sudah bagus dari segi teknis (kualitas animasinya bagus walaupun tak bisa menyamai gaya artwork Tim Sale yang sangat artistik, sementara kualitas pengisi suaranya cukup baik dengan Troy Baker yang mengisi suara Joker secara kompeten!). Overall, saya sangat puas dengan Part pertama ini dan berharap bahwa Part kedua bisa menjaga kualitasnya.

Oh, satu hal lagi, ini merupakan salah satu peranan terakhir Naya Rivera sebelum dia meninggal dunia secara tragis tahun lalu. May she rest in peace.

Score: 8.0

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

%d bloggers like this: