Skip to content

Loki – The Complete Season One

Salah satu masalah yang menganggu Marvel Cinematic Universe di awal dulu adalah kurangnya karakter villain yang sememorable para hero-nya. Whiplash, The Abomination, sampai Red Skull dinilai sebagai Villain yang kurang menggigit oleh para penonton. Nah, di antara semua Villain dari Phase pertama MCU, yang paling disukai penonton adalah saudara dari Thor yaitu Loki. Diperankan oleh Tom Hiddleston. Aktor Inggris ini tampil menghidupkan Loki dengan sangat baik sampai ia menjadi satu-satunya Villain yang terus menerus tampil di MCU dari Phase 1 sampai Phase 3.

Uniknya, walaupun sosok Loki dibunuh oleh Thanos di Avengers: Infinity War, ini rupanya belum merupakan akhir dari kisah Loki. Sebuah versi Loki lain meloloskan diri dari tangkapan para Avengers saat para jagoan itu kembali ke masa lalu. Versi dari Loki ini melarikan diri dengan menggunakan Tesseract, tetapi dengan cepat ia mendapati dirinya ditangkap oleh para agen waktu yang menyebut diri mereka: TVA alias Time Variance Authority.

TVA adalah introduksi besar pada mitologi MCU karena mereka adalah badan yang selama ini menjaga Timeline di MCU hanya berjalan satu arah saja. Struktur yang dijaga baik-baik itu menjadi rusak saat Loki meloloskan diri dari tangkap Avengers. Awalnya Loki ditangkap oleh TVA untuk dimusnahkan, tetapi seorang agen bernama Mobius merasa ia bisa memanfaatkan Loki untuk melakukan hal lain, untuk menangkap Variant Loki yang jahat.

Apa itu Variant? Ini merupakan konsep lain yang diperkenalkan lagi oleh MCU. Setiap kali ada versi Loki berbeda yang muncul karena perpecahan di Timeline, sebuah Variant Loki yang baru muncul. Kebanyakan Variant yang ada (Loki maupun bukan) biasa direset tetapi yang kerap menjadi biang kerok bagi TVA rupanya adalah para Variant Loki. Nah, bisakah Variant Loki yang diperankan oleh Tom Hiddleston menangkap Variant Loki satunya yang misterius, jahat, dan suka membantai agen TVA?

Saya minta maaf kalau ringkasan dari Loki saya di atas terkesan membingungkan. Pasalnya saya percaya bahwa serial ini adalah serial pertama MCU yang benar-benar berfokus untuk memajukan cerita ke Phase 4… dibandingkan entri-entri Phase 4 lainnya. Coba lihat ulang lagi: WandaVision lebih banyak berbicara mengenai bagaimana Wanda move on dari kematian Vision. Falcon and Winter Soldier berbicara mengenai Sam dan Bucky mengambil alih peran Steve Rogers sebagai Captain America. Dan yang terakhir Black Widow pun lebih banyak bicara mengenai sejarah dan legacy dari sang Avengers wanita itu. Loki adalah serial pertama yang mengekspansi dunia MCU di Phase 4… ia tak hanya bicara dengan bagaimana Loki menerima nasibnya tetapi juga bagaimana konsep timeline di MCU ke depannya.

Sayangnya, walaupun serial ini memiliki ambisi besar (Spoiler Alert: Ini serial pertama yang akan mendapatkan season 2) saya tak merasa eksekusinya bagus. Pacing dari serial ini terasa cukup berantakan memasuki episode ketiganya. Sementara Episode pertama dan kedua memiliki balance yang tepat antara humor dan drama, episode ketiga terasa dragging dan tak pernah berhasil bisa recover sampai akhir. Saya juga merasa karakter Loki terlalu banyak berubah dibandingkan Loki yang saya kenal biasanya… ia praktis dinerf habis-habisan dari Loki yang biasa kita lihat di layar lebar. It’s pretty annoying to see that.

Untuk artis baru yang masuk di MCU di season ini ada dua nama yang menurut saya layak diperhatikan. Yang paling saya suka jelas adalah Alligator Lo… maaf, saya bercanda. Yang paling saya suka adalah Mobius yang diperankan dengan sangat meyakinkan oleh Owen Wilson. Owen Wilson tampil pas dengan dry humor dan banter-banternya dengan Tom Hiddleston sangat menghidupkan serial ini selama mereka berdua. Bukan kebetulan saya merasa episode ketiga dan keempat serial ini adalah yang paling lemah dikarenakan Owen Wilson tak banyak muncul di dalam kedua episode ini.

Satu sosok lagi yang saya lumayan suka di sini adalah Sophia di Martino. Walau awal tampil dalam kapasitas yang agak menyebalkan, the actress managed to grow on me. Saya tidak pernah benar-benar mendukung chemistry antaranya dengan Tom Hiddleston (Spoiler: It’s just weird), tetapi saya masih tertarik melihat apa yang akan terjadi di Season kedua andai kata ia kembali.

Finale dari Loki akan menjadi hal yang paling banyak dibicarakan orang. Ini akan menjadi poin pro-kontra bagi kebanyakan orang. Apa yang terjadi di Finale Loki praktis akan menjadi landasan bagi film-film Marvel ke depannya, and it’s pretty exciting to see what’s gonna happen. Sayangnya saya merasa banyak konsep waktu dan timeline yang seharusnya diperjelas di serial ini malah jadi terasa makin membingungkan. Saran saya: forget all the details and just enjoy the ride. Selain performa seorang guest actor di episode ini yang over the top, saya juga merasa klimaks serial ini terlalu datar. Dan kalau kalian kerap menonton film bioskop, saya yakin kalian akan menemui kesamaan ending season pertamanya dengan Planet of the Apes karya Tim Burton.

Overall, apakah Loki adalah serial yang bagus dari MCU? Hm… saya tidak bisa mengatakan demikian. I will say it is an interesting series. Kalau harus jujur saya tidak merasa satupun entri dari MCU di Phase 4 yang benar-benar membuat saya excited akan masa depan MCU… let’s hope Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings bisa mengubah tren tersebut.

Score: 6.0

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

2 thoughts on “Loki – The Complete Season One Leave a comment

Leave a Reply to Colid GuncoroCancel reply

Discover more from Review Apa Saja

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading