Skip to content

Oxygene

Oxygen dengan judul asli Oxygene adalah film Perancis yang disutradarai oleh Alexandre Aja dan dibintangi Melanie Laurent.

Saya sebenarnya tidak tahu banyak mengenai film ini, dan saya menonton sepenuhnya karena rekomendasi dari teman yang mengatakan bahwa ceritanya cukup bagus. Tambahan lagi, saya cukup suka dengan film-film garapan dari Alexandre Aja sebelumnya (Mirrors, Crawl) juga film yang dibintangi oleh Melanie Laurent (Now You See Me, Inglorious Basterds).

Film ini dibuka saat seorang wanita – yang lupa dengan identitasnya sendiri – terbangun di sebuah unit cryogenic (unit yang dipakai untuk menidurbekukan manusia). Tidak butuh waktu lama bagi film ini untuk menjelaskan kepada penonton (melalui dialog si wanita dengan AI) bahwa film ini bersetting di masa depan di mana teknologi pengobatan sudah cukup maju. Sang wanita tengah berada di dalam unit cryogenic untuk suatu hal… tetapi apa? Ia tidak ingat ia sakit, sementara ingatannya masih samar-samar. Hal yang lebih penting ketimbang itu adalah kadar oksigen di dalam unit tangkinya semakin lama sudah semakin sedikit, sehingga kalau petugas kesehatan seperti Dokter dan lainnya tidak mengisi Oksigen atau melepaskannya dari unit tersebut… ia akan tewas.

Bagi kalian yang mengidap ketakutan akan ruang sempit atau klaustrofobia, saya menyarankan kepada kalian untuk jangan menonton film ini. Pasalnya, film ini berfokus di satu lokasi yang cukup sempit, dan kerap imajinasi dari sang wanita merupakan representasi dari mereka yang takut akan ruang sempit. This movie might give you an uneasy feeling watching it. Peringatanku ini mungkin akan mengingatkan kalian akan satu film lainnya: Buried, yang diperankan oleh Ryan Reynolds beberapa tahun silam. Dan… to tell you the truth, Oxygene bagi saya adalah Buried dengan setting yang lebih futuristik.

Saya sangat suka dengan Buried karena dalam waktu yang singkat film ini tidak bertele-tele dalam penuturannya. Nah, Oxygene juga mampu mengulangi kesuksesan dari Buried. Walau ada sedikit lebih banyak downtime di sepertiga awal film ini, dua per tiga akhirnya memiliki tensi yang lebih gegas serta dipenuhi dengan twist demi twist yang berlapis. Apakah kamu akan terkejut melihat twist-twist tersebut tergantung dengan betapa seringnya kamu menonton film bergenre sci-fi modern, tetapi bagi saya yang sudah cukup kerap menonton film bergenre ini, twist-nya bagi saya biasa saja. But I still appreciate it!

Aja dikenal sebagai seorang sutradara yang bisa menggedor tensi penonton dengan berbagai macam cara, tetapi kadang orang lupa bahwa ia juga seorang yang piawai dalam sinematografinya. Sepertinya lucu untuk mengatakan sinematografi film dalam satu ruangan macam Oxygene ini cantik – but believe me, it is. Ada satu dua shot di dalam film ini yang membuatku terpukau akan keindahannya. Ah, saya lupa Aja juga pernah memukauku dengan cara yang sama melalui film Crawl (ingat betapa cantiknya dia menangkap keganasan para Buaya / Alligator di tengah kota?).

Overall, Oxygene adalah sebuah film thriller yang menarik untuk disimak kalian yang suka dengan film bergenre seperti ini. Asal tahu saja, semakin sedikit kalian tahu apapun mengenai film ini, semakin kalian akan dikejutkan olehnya. So, enjoy!

Score: 8.0

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

%d bloggers like this: