Spiral
Ketika James Wan masih seorang sutradara muda yang belum sampai 30 tahun, ia menghentak Hollywood ketika menciptakan sebuah film berjudul Saw. Digarap olehnya dan sahabatnya Leigh Whannell, Saw dipuji oleh kritik Hollywood karena plot twist-nya yang cerdas di penghujung film. Kesuksesan dari film pertamanya membuat Saw menjadi salah satu franchise horor paling sukses di Hollywood dan sudah memiliki sampai delapan entri di dalamnya.
Setelah muncul menjadi tradisi tahunan Hollywood dari 2004 sampai 2010, franchise ini sempat mengalami vakum yang agak lama karena perhatian publik akannya mulai menurun (dan saat itu Hollywood mulai beralih pada tipe Found Footage Horor ala Paranormal Activity). Saw sempat mencoba untuk bangkit kembali di tahun 2017 tetapi film yang berjudul Jigsaw itu tak berhasil di layar lebar. Maka franchise ini kembali mati suri lagi.
Setelah empat tahun berlalu, seperti Zombie yang enggan mati, Saw kembali… lagi. Apa yang membuat percobaan membangkitkan Saw kali ini berbeda dengan sebelumnya? Well, for starters film ini sekarang dibintangi dua aktor yang lumayan terkenal. Maaf saja, Saw biasanya bukan sebuah franchise yang dikenal menarik perhatian bintang-bintang terkenal. Dalam entri Saw yang terbaru… dengan nama Spiral: film ini tidak tanggung-tanggung dibintangi oleh Chris Rock, Samuel L. Jackson, sampai Max Minghella. Tiga aktor ini saja sudah memberi Spiral sebuah aura lebih ‘serius’ ketimbang sebelumnya.
Sekarang sebelum saya mereview lebih lanjut soal Spiral, saya ingin mengaku dulu bahwa saya TIDAK PERNAH menonton satupun film dari franchise Saw. Saya tahu kurang lebih mengenai jalan ceritanya (after all, saya menonton spoof-nya di Scary Movie 4), tetapi saya tidak pernah menonton filmnya. Toh itu tak membuat saya takut menonton film ini karena Spiral dipasarkan sebagai sebuah film yang merupakan soft reboot dari Saw. Kalau saya sampai tak paham mengenai film ini, artinya para filmmaker melakukan hal yang salah bukan?
Film dimulai saat kesatuan polisi di mana Detektif Ezekiel ‘Zeke’ Banks satu demi satu dibunuh secara misterius. Zeke sendiri tidak disukai oleh rekan-rekan polisinya yang lain karena dikenal sebagai polisi yang ‘sulit’ bekerja sama dengan rekan-rekan yang lain. Satu-satunya yang percaya kepadanya hanya sang Kapten Angie karena dulu kaptennya pernah bekerja dengan ayah dari Zeke: Marcus. Seakan membuat hubungan dari Zeke tambah rumit, ia pun tak suka dengan ayahnya: Marcus. Tidak suka dengan siapa-siapa membuat Zeke terpaksa dipasangkan oleh Kapten Angie dengan polisi baru: William Schenk. Bisakah Zeke bekerja sama dengan William untuk menangkap si serial killer yang baru ini?
Ketimbang sebuah film yang murni mengenai torture porn, Spiral adalah sebuah film mengejar serial killer – yang dibubuhi dengan beberapa adegan torture porn. Kalian yang suka dengan gaya brutal dan sadis dalam penyiksaan sebelum pembunuhan di franchise Saw akan terpuaskan melihat beberapa pembunuhan brutal dan keji yang terjadi di film ini. Saya sendiri cukup ngilu melihat beberapa momen yang ada (dan ada satu momen yang merupakan homage bagi film Saw pertama, smart!). Tetapi untuk misterinya sendiri, rasanya kok kurang cerdas ya skenario yang ditulis oleh duet Josh Stolberg dan Peter Goldfinger ini? Saya menonton dengan Istri saya dan dalam waktu kurang dari 30 menit Istri saya (yang merupakan pakar film Saw) langsung bisa menebak siapa sang pembunuh, motifnya, dan segala triknya. Saya butuh waktu sedikit lebih lama (sekitar 45 menit) tetapi saya pun bisa menebak semuanya… Dan untuk sebuah film yang kebobolan semua twist-nya di saat jam tayangnya baru setengahnya? That’s not a good sign.
Sosok Chris Rock di sini tampil cukup berbeda dari sosok komedian dia biasanya. Dia terus marah-marah dan sumpah serapah di sini. Penampilannya jujur saja tidak ada yang spektakuler sih, tetapi it’s always nice to see a comedian trying something more serious. Di sisi lain Max Minghella dan Samuel L. Jackson terasa sedikit underused di mana kedua karakter ini kerap hilang dari layar dalam waktu yang panjang – tak memberi keduanya waktu yang cukup menunjukkan kualitas akting mereka.
Secara keseluruhan, Spiral bagi saya bukan film yang buruk tetapi tidak memorable juga. Apabila akan dibuat sekuelnya (dan bisa jadi saja dibuat, mengingat budget film sejenis ini tidak pernah terlalu tinggi) saya pun akan tetap menontonnya. Hanya saja saya berharap satu hal: kalau memang ingin mengubah genre Saw menjadi sebuah murder mystery – perkuat dong kekuatan skripnya! Jangan tanggung begini!
Score: 6.0
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.