Skip to content

Wish Dragon

Sony sepertinya sedang giat mengeluarkan film animasi. Setelah merilis The Mitchells vs The Machines bulan lalu, mereka kembali merilis film animasi baru yaitu Wish Dragon. Seperti film animasi Mulan, Kungfu Panda, Abominable, dan Over the Moon, film ini juga mengangkat kultur Cina untuk menjadi fokus ceritanya.

Wish Dragon adalah kisah tentang seorang bocah bernama Din yang memiliki sahabat bernama Li Na. Keduanya kerap bermain bersama dan berjanji akan selalu bersahabat sepanjang masa, tetapi keduanya kemudian terpisah setelah Li Na pindah rumah. Beberapa tahun kemudian, Li Na menjadi seorang artis terkenal sementara Din masih begitu-begitu saja menjalani kehidupannya sebagai seorang mahasiswa. Saat ulang tahun Li Na mendekat, Din berharap bahwa dia bisa bertemu sahabatnya kembali dan bekerja mati-matian untuk membeli sebuah hadiah bagi Li Na.

Di tengah kerjanya, Din menemukan sebuah Teko Teh misterius yang berisi seekor Wish Dragon. Wish Dragon yang bernama Long ini adalah seekor naga sakti yang bisa mengabulkan tiga permintaan bagi Din. Long yang sinis terhadap keinginan, keegoisan, dan keserakahan manusia merasa yakin bahwa Din seperti para peminta sebelum-sebelumnya. Pasti Din akan meminta harta, materi, maupun tahta. Tak disangka oleh Long, Din justru meminta sesuatu yang lain.

Oleh karena itu persahabatan antara keduanya pun dimulai. Bisakah Long membantu Din bertemu dengan Li Na kembali? Dan bisakah Din membuat Long sadar bahwa tak semua manusia itu bersifat serakah dan suka menang sendiri?

Saya tahu apa yang ada di benak kalian ketika mendengar cerita ini: Isn’t thisAladdin? Ya, cerita dari Wish Dragon bisa dibilang sama persis dengan Aladdin. Ini adalah Aladdin dengan kearifan Cina! Tak sulit membuat perbandingan antara karakter-karakter yang ada di dalamnya. Din yang miskin adalah Aladdin (bahkan namanya saja Din) sementara Long adalah Genie. Li Na tentu saja adalah Putri Jasmine dan ia bahkan memiliki story arc yang mirip dengan sang Putri, di mana ia harus menuruti keinginan sang Ayah yang berusaha membahagiakannya – dengan cara yang salah.

Toh Aladdin adalah sebuah kisah dongeng yang ada di ranah umum jadi tidak bisa dibilang Wish Dragon merupakan jiplakan semata. Pesan moral dalam film ini terasa mengena terutama saat ditonton oleh orang Cina dikarenakan di era seperti sekarang (film ini bersetting di Shanghai), orang Cina seakan mulai melupakan tradisi mereka tentang Harga Diri dan Keluarga, dan terlalu mendewakan Materi atau Uang. Kalau harus jujur, itu memang sesuatu yang tak lepas dari kultur orang Cina: Uang adalah sesuatu yang dianggap sangat sakral bagi orang Cina dan Wish Dragon adalah sebuah film yang memiliki pesan yang halus yang ingin menyatakan bahwa “Kendati uang itu penting, jangan sampai membuat kamu buta akan segala lainnya“. It might be a cliche message, tetapi eksekusinya dilakukan dengan sangat heartwarming.

Pada akhirnya, saya mengangkat jempol untuk sutradara baru Chris Appelhans yang membuat debutnya melalui film ini. Wish Dragon mungkin bukan film animasi favorit saya tahun ini (I still like the creativity of The Mitchells vs The Machines better), tapi ini adalah sebuah film animasi yang sangat enjoyable dan easy-to-watch dari awal hingga akhir. Bravo!

Score: 8.0

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

%d bloggers like this: