Bridge of Spies
Kolaborasi dari Tom Hanks dan Steven Spielberg selalu saya nantikan sebab hasilnya biasanya spesial. Sebelum karyanya ini Spielberg dan Hanks sudah berkolaborasi sebanyak tiga kali melalui film Saving Private Ryan, Catch Me If You Can, dan The Terminal. Tak hanya itu keduanya juga pernah bekerja sama sebagai produser dalam serial Band of Brothers dan The Pacific. Melihat resume karya keduanya sulit tidak mengharapkan hal yang luar biasa dari film Bridge of Spies ini, pertanyaannya adalah apakah film ini mampu memenuhi ekspektasi yang tinggi itu?
Film ini diangkat dari kisah nyata seorang negosiator ulung James B. Donovan. Donovan sebenarnya merupakan seorang pengacara yang lebih paham tentang dunia asuransi ketimbang pengacara politik, tetapi ketika ia diminta untuk menjadi pengacara dari seorang Rudolf Abel, kehidupannya mendadak menjadi tergoncang. Alasannya adalah Rudolf Abel merupakan seorang mata-mata Uni Soviet yang tertangkap di tanah Amerika.
Coba ingat-ingat kembali kejahatan-kejahatan besar yang pernah terjadi di Amerika beberapa tahun silam seperti pengeboman Boston Marathon atau penembakan di gedung bioskop oleh James Holmes. Semua tersangka yang terlibat dalam kejadian itu boleh mendapatkan pengacara yang membela mereka. Pernahkah kalian berpikir apa yang ada di dalam benak para pengacara tersebut? Membela orang-orang yang jelas-jelas dilabeli sebagai teroris?
Begitu pula Donovan menjalani hidupnya sebagai pengacara dari Abel. Hampir semua rekan-rekannya syok melihat Donovan mati-matian menjalankan prinsipnya sebagai sang pengacara Abel. Tugas Donovan kemudian menjadi lebih kompleks ketika mata-mata lain Amerika bernama Francis Gary Powers jatuh dan tertangkap di tanah Soviet sana. Donovan lantas tak hanya menjadi seorang pengacara bagi Rudolf Abel tetapi juga harus menegosiasikan kebebasan dari seorang Powers dari tanah komunis yang begitu asing baginya.
Bridge of Spies adalah sebuah film yang sangat bernuansa old-school. Skenario yang ditulis oleh Matt Charman dan Coen bersaudara ini sekilas bermain aman tetapi sangatlah solid dan mengalir. Buktinya durasi tayang selama dua jam lebih tak terasa selama menonton film ini, hanya transisi pergantian tempat dan tone cerita di pertengahan film saja yang terasa tak dieksekusi dengan terlalu mulus. Akan tetapi di tangan Spielberg, seorang sutradara yang kemampuannya tak perlu diragukan lagi, atensi penonton seakan terus menempel ke layar mengikuti petualangan dari Donovan.
Mungkin bagi banyak penonton yang berusia muda (baca: di bawah 20 tahun) horor dari tembok Berlin merupakan sesuatu yang sekedar bagian dari sejarah. Tidak bagi saya. Horor tembok Berlin adalah sesuatu yang nyata dan melihat kenangan tersebut direkreasikan ulang di layar lebar oleh Spielberg – walaupun sudah banyak disanitasi – adalah hal yang saya apresiasi. Jangkar lain film ini selain tangan dingin Spielberg tentunya adalah aktor utama Tom Hanks yang membuktikan ia masih salah seorang aktor terbaik generasinya.
Sekali lagi seperti halnya tembok Berlin banyak orang sepertinya lupa betapa fleksibelnya seorang Tom Hanks. Bridge of Spies bukanlah film seperti Captain Phillips, Cast Away, atau Forrest Gump yang menantang kualitas akting seorang Hanks sampai maksimum tetapi tak bisa disangkal Hanks tetap mampu membawakan sosok seorang Donovan dengan wibawanya tersendiri. You can always count on him for a solid movie.
Hampir seperti setiap film Spielberg lainnya, Bridge of Spies tak sekedar ditutup dengan esensi menghibur saja tetapi juga mengajar dan memberikan pesan moral kepada penonton. Saya tidak tahu apakah hal seperti itu sudah dianggap old-fashioned bagi penonton jaman sekarang yang lebih mementingkan style ketimbang essence tetapi bagi saya, ada rasa hangat yang membuncah di hati usai menonton film ini. Dan jujur saja, tak banyak film jaman sekarang yang bisa membuat saya merasa demikian.
Score: B+
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.