Tales from the Borderlands
Setelah kesuksesan dari The Walking Dead (TWD) dan The Wolf Among Us (TWAU), Telltale Games semakin dipercaya oleh studio-studio media lain menangani kisah sampingan / spin-off dari kisah utama mereka. Ambil contoh HBO dengan serial Game of Thrones (GoT). Akan tetapi Tales from the Borderlands (TftB) adalah sesuatu yang unik. Kenapa demikian? Itu dikarenakan Telltale Games, bahkan sebelum naik daun dengan game The Walking Dead, jarang sekali membuat game yang berbasis game lainnya. Dua game hit mereka sebelum The Walking Dead misalnya: Back to the Future dan Jurassic Park berasal dari film layar lebar. Kualitas game Telltale yang bagus tentunya membuat Gearbox Software dan 2K Games selaku developer dan publisher seri utama Borderlands mempercayai mereka, bagaimana Telltale menjawab kepercayaan itu?
Game Tales from the Borderlands mengambil setting setelah Borderlands 2 dan memakai dua protagonis baru dalam cerita mereka: yang pertama adalah Rhys dan yang kedua adalah Fiona. Rhys dan Fiona adalah dua orang yang hidup di dua dunia yang berbeda. Rhys tinggal di stasiun luar angkasa bernama Helios, mengorbit di atas planet Pandora tempat Fiona tinggal. Sekilas lihat Rhys sepertinya beruntung tinggal di Helios, jauh dari daratan Pandora yang buas dan penuh dengan kriminal, teroris, dan psikopat sinting yang siap menghabisimu kapan saja. Tetapi itu tidak betul. Helios adalah stasiun luar angkasa yang dikuasai oleh korporasi bernama Hyperion dan di dalam perusahaan ini semua anggota-anggotanya saling sikut, saling tikam, dan ingin memajukan karir mereka sendiri.
Ketika Rhys ditipu oleh atasannya, ia dan rekannya Vaughn memutuskan untuk merusak deal bisnis dari atasannya dengan pergi ke Pandora. Memang deal bisnis tersebut menjadi berantakan tetapi alih-alih berhasil memetik untung bagi keduanya, Rhys dan Vaughn malahan terjebak di planet Pandora. Di situlah keduanya kemudian bertemu dengan Fiona dan adik perempuannya Sasha. Bisakah keempat orang ini selamat dalam petualangan mereka sementara dikejar-kejar oleh perusahaan Hyperion dan segala macam lapis kriminal di planet Pandora?
Hal pertama yang ingin saya sampaikan kepada kalian adalah: MAINKAN GAME INI. Tales from the Borderlands adalah game dengan narasi cerita terbaik yang saya mainkan tahun lalu dan juga merupakan salah satu game terbaik yang dirilis oleh Telltale Games. Tapi bagaimana apabila kalian tidak pernah memainkan game-game Borderlands sebelumnya? Jawabannya adalah: tidak apa-apa. Berbeda dengan Game of Thrones di mana mustahil bisa mengerti apa yang terjadi dalam game tersebut tanpa menonton serialnya terlebih dahulu, TfTB sepenuhnya memiliki cerita dan petualangan baru – bebas dari game lainnya. Selain karakter-karakter orisinil yang diciptakan oleh Telltale di game ini memang ada cukup banyak karakter dari game utama Borderlands hadir di sini – toh mereka hanya hadir dalam kapasitas sebagai karakter pendukung dan sekedar memperkaya cerita.
Seperti kebanyakan game Telltale yang lain struktur dalam Tales from the Borderlands adalah episodik dan terbagi dalam lima chapter cerita. Kelima episode yang ada memiliki kualitas yang hampir merata… bila diminta memilih maka saya rasa episode pertama dan kelima memiliki kualitas yang lebih bagus di antara lainnya karena bersifat sebagai pembuka dan klimaks dalam game ini. Setelah memainkan begitu banyak game Telltale yang nuansanya kelam dan gelap rasanya sangat refreshing memainkan game ini yang penuh dengan dialog-dialog yang smart dan lucu. Sekalipun saya tak mengenal dunia Borderlands, memainkan game ini membuat saya menjadi mengerti akan dunianya dan menjadi ingin menjajal game utamanya.
Itu tidak berarti game ini tidak memberikan pilihan-pilihan yang sulit kepadamu maupun tidak dark sama sekali. Ada banyak momen-momen yang membuatku tersentak ketika harus melakukan pilihan, momen-momen yang membuatku terharu dan sedih dalam cerita, bahkan momen-momen gelap yang membuatku mempertanyakan moralitas dari keputusan-keputusan yang telah kubuat sebelumnya. Dengan kata lain: kalau kalian familiar dengan formula dari apa yang membuat game Telltale sukses, kalian akan mendapatkannya di sini.
Untuk memperlengkap paket komplit game ini Telltale sama sekali tidak main-main ketika membingkisnya dalam paket audio visual yang mumpuni. Borderlands dikenal dengan grafik cel-shading, sama halnya dengan game-game rilisan Telltale. Akan tetapi walaupun semua game Telltale memakai grafis cel-shading, inilah game mereka dengan tampilan visual paling cantik. Warna-warna yang kaya, cerah, dan kontras satu sama lain menghidupkan planet Pandora. Tak hanya itu Telltale menyewa para voice actor yang berpengalaman mengisi suara game ini. Tidak percaya? Duet Rhys dan Fiona saja diisi oleh dua voice actor kawakan Troy Baker dan Laura Bailey. Melengkapi keduanya adalah Erin Yvette, Chris Hardwick, Mike Neumann, Nolan North sampai Ashley Johnson. Semuanya tampil luar biasa dalam menghidupkan karakter mereka masing-masing. Hasilnya: cast dalam game ini adalah cast yang paling melekat di hatiku semenjak bermain Persona 4: Golden dulu. Percayalah, itu adalah pujian tertinggi yang bisa saya sampaikan untuk karakter dalam sebuah game. They are all THAT memorable.
Bagi kalian yang ingin sebuah game dengan narasi cerita yang berkualitas dan penuh dengan plot twist yang tak tertebak, Tales from the Borderlands adalah sebuah game yang pantang dilewatkan. Telltale Games lagi-lagi menciptakan salah satu kontender game terbaik tahun 2015. Hanya dua kata yang bisa saya ucapkan: luar biasa!
Score: A
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.