Skip to content

Luke Cage Season 1 Episode 7: Manifest

Whoa!

Whoa!

Whoa!

Now I totally didn’t see that coming!

Rasanya saya sudah terlalu terbiasa dengan formula adanya satu big bad guy di satu musim serial TV hingga saya terkejut ketika ia dihabisi di pertengahan musim seperti sekarang. Coba dipikirkan semenjak era Smallville season-season akhir: Zod, Brainiac, Doomsday, hingga Arrowverse dengan Reverse-Flash, Deathstroke, Zoom, hingga serial Marvel Netflix sendiri ala Kingpin dan Kilgrave.

Oleh karena itu saya menonton serial ini dengan satu hal yang pasti tercanang di otak: Cottonmouth akan menjadi musuh utama bagi Luke Cage di season ini… dan perseteruan keduanya akan terus meruncing hingga mencapai klimaks di akhir season ini. Dalam reviewku di episode sebelumnya saya merasa bahwa Cottonmouth belum bisa menjadi lawan sepadan bagi Luke Cage tetapi ternyata di awal episode ini ia menunjukkan bahwa ia tak perlu otot untuk sekedar melawannya. Awal episode di mana Cottonmouth mengancam akan membongkar masa lalu Luke menjadi semacam turning point bagi keduanya. Sekali lagi Cottonmouth ada di atas angin dan Luke Cage berniat untuk melarikan diri – walaupun niatnya ini akhirnya dicegah.

Ini semua dikontraskan dengan flashback dari Mariah dan Cottonmouth. Nama Mama Mabel berulang kali telah disebutkan di serial ini tetapi baru dalam episode inilah kita ditunjukkan betapa besar pengaruh sosok ibu ini terhadap keduanya. Flashback ini juga membantu penonton lebih mengerti hubungan antara Mariah dan Cottonmouth, dan yang lebih penting lagi mengenal bagaimana Cottonmouth tumbuh menjadi sosok raja kriminal sekarang. Ada kisah tragis melihat bagaimana Cottonmouth yang selama ini tidak pernah mau menjadi seorang raja kriminal (dan ingin menjadi seorang pemusik) dipaksa untuk memimpin kerajaan kriminal Mama Mabel. Kini saya lebih bisa mengerti dan mengapresiasi kenapa selalu ada fokus pemusik dan penyanyi live di bar milik Cottonmouth, rupanya hingga ia tumbuh dewasa pun ia tak pernah bisa sepenuhnya melepaskan mimpinya itu.

42342

Dan pertikaian antara Cottonmouth dan Mariah di akhir episode ini… wow. Just wow. Penampilan Alfre Woodard benar-benar menjadi highlight di sini. Ada amarah, kemaluan, dan rasa desperate yang bergolak semua menjadi satu sehingga kecamuk emosi yang meledak itu membuat saya terperangah, ternganga melihat apa yang terjadi di layar setelahnya. Kebrutalan Mariah adalah akhir dari nasib Cottonmouth sekaligus penutup dari hubungan keduanya. Beranjak memasuki paruh kedua season pertama ini, dinamika serial ini secara total berubah. Seakan tak memberi kesempatan penonton menarik nafas, peluru ‘misterius’ ditembakkan kepada Luke Cage di akhir episode dan untuk pertama kalinya sang Power Man terkapar dan berteriak kesakitan.

Another amazing cliffhanger setelah akhir dari episode tiga lalu. Saranku: siapkan waktu lebih untuk menonton episode ini karena cliffhangernya dijamin membuat anda geregetan langsung menonton episode berikutnya!

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

Discover more from Review Apa Saja

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading