Skip to content

Thor: Ragnarok

Di antara ketiga superhero utama The Avengers: Iron Man, Captain America, dan Thor, bisa dibilang Thor adalah yang dianggap sebagai yang paling lemah secara kualitas. Thor yang pertama dianggap lumayan karena memperkenalkan sosok Thor dan Loki sebagai lawan utama dalam The Avengers tetapi Thor: The Dark World dianggap sebagai film yang terlemah dalam Phase kedua dari MCU. Walaupun film tersebut tidak gagal secara finansial, banyak orang mempertanyakan mengenai perlu tidaknya film ketiga Thor.

Ketika trailer Thor: Ragnarok dirilis saya menilai bahwa Marvel sudah mengambil langkah yang benar. Apabila dilihat dan ditelaah lagi, Thor: Ragnarok yang dibesut oleh sutradara Selandia Baru Taika Waititi ini memiliki tone yang serupa dengan Guardians of the Galaxy, franchise breakout hit dari MCU. Kenapa tidak meniru winning formula? Walau reaksi mayoritas orang akan film ini sangat positif saya sedikit khawatir… bila film ini terlalu mirip dengan Guardians of the Galaxy, maka apa spesialnya franchise Thor?

Thor dibuka dengan perjuangan dari sang putra Asgard menghentikan Ragnarok. Setelah mengalahkan Surtur sang monster api yang ditakdirkan menghancurkan Asgard, Thor merasa bahwa ia telah berhasil. Ia tak sepenuhnya benar. Kematian dari Odin membuka rahasia lama dari Asgard, bahwa Thor dan Loki masih memiliki satu kakak perempuan lagi bernama Hela (ini sedikit berbeda dengan mitologi asli Norse di mana Hela adalah putri dari Loki) yang dikurung oleh Odin karena ia begitu haus darah. Dengan kematian Odin, Hela kembali untuk menguasai Asgard dan seluruh Nine Realms. Kekuatan Hela bahkan begitu hebat ia mampu menghancurkan Mjolnir – senjata kebanggaan Thor dan melempar kedua bersaudara ini ke planet bernama Sakaar.

null

Di planet Sakaar, Thor yang kehilangan senjata andalannya dipaksa menjadi seorang Gladiator antariksa dan bertarung dengan banyak monster-monster beringas di arena. Dan yang paling beringas dan terkuat di antara semuanya? HULK. Bisakah Thor menghentikan Hulk dan kembali ke Asgard sebelum semuanya terlambat?

Thor: Ragnarok bisa dibilang merupakan soft reboot dari franchise Thor. Bukan rahasia bahwa alasan kenapa Thor kurang kuat adalah karena supporting characternya yang tidak menarik. Warrior Three ditambah Sif misalnya dikurangi porsinya secara signifikan di dalam film ini. Jane Foster yang kita sangka merupakan soulmate dari Thor dari dua film sebelumnya bahkan tidak hadir sama sekali. Saya memang kerap mendengar bahwa visi artis Natalie Portman tidak sejalan dengan visi dari Marvel sehingga tak mengherankan sosoknya ‘diputus’ dari Thor. Dan semua perubahan yang dilakukan ini baik adanya. Tanpa ada ikatan di bumi (yang harus diakui membuat Thor membosankan), Thor bebas untuk berkelana di planet-planet, membuat teman-teman baru, dan humor-humor seru.

Bagi yang sudah mengenal karya Taika Waititi sebelumnya akan melihat bahwa sang sutradara berulang kali menyelipkan trademark humornya dalam film ini. Kekhawatiran saya bahwa film ini akan sekedar menjadi kopi dari Guardians of the Galaxy tidak terbukti karena film ini tetap memiliki identitasnya sendiri. Ada juga yang khawatir bahwa film ini akan memberikan lebih banyak spotlight kepada karakter Hulk. Itu juga tidak terjadi. Hampir sama seperti Captain America dan Iron Man dalam Captain America: Civil War, Thor: Ragnarok tetap ingat bahwa ini adalah cerita Thor – tetapi Hulk (dan Bruce Banner) memegang peranan yang penting dan besar di dalamnya.

Hal terakhir yang perlu saya sebutkan adalah karakter villain dalam film ini. Dalam kebanyakan film Marvel sosok villain-nya terlupakan. Untunglah Hela tak jatuh dalam kubangan yang sama. Cate Blanchett menjadi seorang villain yang kuat dan memorable. Omong-omong Cate Blanchett dan Karl Urban yang masuk dalam film ini menambah panjang deretan aktor-aktor dari trilogi Lord of the Rings / The Hobbit yang masuk dalam dunia MCU. Bicara soal artis-artis terkenal lain adik Chris Hemsworth: Luke Hemsworth, Matt Damon, sampai Sam Neill pun turut bermain dalam film ini menjadi cameo, bisakah kalian menemukan di mana mereka?

Secara keseluruhan film ini tidak bisa dipungkiri merupakan film Thor yang paling bagus dari seluruh serial Thor. Tidak sering sebuah franchise bisa mencapai puncak kualitas di entri ketiganya tetapi hey, MCU selalu berhasil melakukan yang tidak mungkin bukan? Tak perlu meragukan mereka sekarang!

Score: A-

Categories

Movies

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

Discover more from Review Apa Saja

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading