Bohemian Rhapsody

Under Pressure.
Another One Bites the Dust.
We Are the Champions.
We Will Rock You.
Bohemian Rhapsody.

… dan segudang lagu lagi bisa saya ketik kalau ditanya mengenai apa saja lagu Queen favoritku. Tak berapa lama lalu di IG Story saya bahkan sempat menulis daftar 10 lagu Queen favoritku dan ‘terpaksa’ mengeluarkan dua tiga lagu yang sangat saya sukai. Itu rasanya menjadi bukti bahwa Queen – dengan lebih dari 10 album yang mereka rilis selama dua dekade berkarya – adalah salah satu band yang paling populer sepanjang masa. Banyak penulis dan publisher bahkan dengan berani menyatakan kalau Queen adalah satu dari tiga atau empat band paling legendaris era 1960 – 1970an asal Inggris di masa itu (bagi yang penasaran tiga lainnya yang mencapai status legendaris itu adalah The Beatles, Led Zeppelin, dan The Rolling Stones).

Queen memiliki sosok penyanyi yang karismatik sekaligus kontroversial dalam diri Freddie Mercury. Mercury meninggal di tahun 1991 akibat penyakit AIDS tetapi ia masih menjadi sosok legendaris yang tak terlupakan oleh industri musik hingga kini, lebih dari 20 tahun setelah ia meninggal. Begitu sukanya saya dengan band Queen sehingga ketika sebuah biopik film Queen yang berfokus pada Freddie Mercury diumumkan saya langsung jingkrak-jingkrak kesenangan. Dalam film yang disutradarai oleh Bryan Singer (terkenal menyutradarai X-Men series), Freddie Mercury dibintangi oleh aktor Rami Malek (aktor serial TV mengenai hacker Mr. Robot) yang tampil maksimal memermak dirinya supaya bisa menyamai sang penyanyi legendaris itu.

Bagi kalian yang mengikuti perjalanan band Queen rasanya tak akan ada banyak kejutan dalam Bohemian Rhapsody ini. Film ini berfokus lebih banyak pada diri Freddie Mercury (dilahirkan dengan nama Farrokh Bulsara) yang lari dari Zanzibar, Afrika (kini menjadi Tanzania) bersama keluarganya dan menetap di Inggris. Sejak muda Mercury sudah senang menyanyi dan setelah menemukan Brian May dan Roger Taylor, ketiganya kemudian membentuk band bersama. Tak lama kemudian anggota keempat John Deacon bergabung dan keempatnya pun menjadi Queen. Popularitas Queen dengan cepat melejit dan bersama dengan itu datanglah tantangan-tantangan di dunia musik yang terkenal keras. Apakah Queen hanya ada karena Freddie Mercury? Bagaimana dengan preferensi seksual dari Freddie? Dan bisakah Queen tetap bertahan di puncak popularitas atau mereka akan retak bak band-band besar lainnya (uhuk, The Beatles, uhuk)?

Film ini berpusat paling utama pada sosok Freddie yang seumur hidupnya berjuang dalam kesepian. Seperti yang kini semua orang tahu, Freddie adalah seorang biseksual yang pada awalnya memiliki pacar Mary Austin tetapi kemudian dia menyukai sesama jenis. Selain kejeniusan musik Freddie dan melejitnya band Queen, Singer juga berfokus pada hubungan Freddie dengan keluarga, kawan, dan managernya. Beberapa plot memang sedikit didramatisir tetapi secara keseluruhan Bohemian Rhapsody mengikuti fakta sejarah yang ada dengan benar. Saya sendiri sangat tersentuh dan terkesan dengan dua hubungan paling penting yang dimiliki oleh Freddie dalam hidupnya.

Satu adalah hubungan Freddie dengan trio Brian, Roger, dan John sebab keempatnya adalah Queen dan mereka adalah kwartet yang tak tergantikan. Hubungan brotherhood dan friendship keempatnya untunglah mampu tersampaikan di film ini baik dari pertengkaran sehari-hari mereka sampai performa mereka tiap manggung. Dan satu lagi yang mungkin tak diketahui kecuali penggemar berat Queen adalah hubungan Freddie dengan Mary Austin, pacar yang kemudian menjadi sahabat seumur hidupnya. Sejak saya dulu membaca sejarah Queen hubungan antara keduanya adalah hubungan yang paling menyentuh dan sulit untuk ditemukan lagi di jaman sekarang dan saya bersyukur kompleksitas hubungan mereka mampu diangkat di film ini. Chemistry antara Rami Malek dan Lucy Boynton sempurna antara keduanya. Sedikit fakta tambahan yang tak disebutkan dalam film ini: tahukah kalian bahwa setelah kematian Freddie ia mewariskan rumahnya kepada Mary karena begitu sayangnya ia kepada Mary? Dan tahukah juga kalian bahwa Mary adalah wanita yang mengurus Freddie di hari-hari terakhirnya dan orang yang melabur abu Freddie di tempat yang hingga hari ini masih ia rahasiakan – sebab itu adalah permintaan Freddie kepadanya? Orang Kristen mengenal sebuah kasih yang paling suci dan murni bernama Agape. Itulah yang saya lihat dari hubungan antara Freddie dan Mary.

Tentu saja Bohemian Rhapsody ini bukan hanya sekedar biopik mengenai kehidupan Freddie dan Queen saja tetapi juga film musical. Dan untuk itu saya jelas tidak kecewa. Lagu-lagu legendaris dari Queen hampir semuanya tampil di sini termasuk Bohemian Rhapsody (ya iyalah, itu kan judulnya), Killer Queen, Radio Gaga, dan banyak – banyak lagi. Penggemar otentik Queen mungkin akan sedikit kecewa bahwa Rami Malek tak menyanyikan lagunya sendiri di sini tapi siapa yang bisa menirukan suara Freddie Mercury apabila bukan seorang penyanyi yang terbiasa menyanyikan lagu Queen? Dalam film ini selain memakai rekaman lagu Queen, studio Fox juga membawa Marc Martel yang kerap disebut memiliki suara yang mirip dengan Freddie. Strategi ini baik sebab Rami Malek bisa fokus dalam performa gestur badan sampai sifat dualitas Freddie yang flamboyan dalam konser tetapi tertutup di luar konser. Malek menghidupkan sosok Freddie dengan baik sehingga saya tak ragu bila film ini sukses maka Malek pun akan diganjar minimal nominasi akting dalam Golden Globes mendatang. Sayangnya tidak, saya tak merasa akting Malek cukup kuat untuk diganjar Oscar.

Apabila kalian merupakan fans dari grup musik Queen, apa lagi yang kalian tunggu? Bohemian Rhapsody will definitely rock you! This movie is a champion!

Score: A-