Skip to content

Danganronpa V3: Killing Harmony

Danganronpa mungkin adalah salah satu game dengan konsep paling absurd dan gila yang pernah kumainkan.

Setting dari game tersebut adalah sebuah sekolah misterius di mana murid-murid di dalamnya dikurung dan diminta untuk melakukan aksi bunuh membunuh secara diam-diam. Apabila sang pembunuh tidak ketahuan maka mereka akan menang dalam permainan tersebut. Apabila ia ketahuan maka ia akan dihukum mati. Absurd bukan? Tapi entah bagaimana, game ini sukses menjerat hati banyak gamer sehingga sekuelnya terus dilokalisasikan ke pasar Amerika.

1
Welcome back to the killing game

Bagi gamer yang pertama kenal dengan serial ini, ijinkan saya memberi sedikit penjelasan mengenai franchise ini. Danganronpa: Trigger Happy Havoc dan Danganronpa: Goodbye Despair adalah dua game pertama Danganronpa yang bisa dibilang merupakan dua bagian dari satu narasi panjang. Keduanya juga merupakan salah dua dari visual novel terbaik yang pernah saya mainkan. Selain kedua game ini ada satu game spin-off (yang berbeda genre) berjudul Danganronpa Another Episode: Ultra Despair Girls (tidak wajib dimainkan tapi memperkaya dunia Danganronpa). Setelah ketiganya selesai kamu bisa menonton anime yang berjudul Danganronpa 3: The End of Hope’s Peak yang merupakan kelanjutan dari ketiga game yang saya sebutkan di atas. Oke, sudah? Dalam anime tersebut ada konklusi yang sangat jelas terhadap dunia Danganronpa. Kisah dari para protagonis ketiga game tersebut berakhir di sana.

Jadi apa itu Danganronpa V3: Killing Harmony? Ini adalah sebuah game Danganronpa baru dengan cast karakter yang baru dan misteri yang baru juga. Permainan Killing Game dimulai kembali – tapi kenapa? Bukankah otak di balik semua game pembunuhan ini sudah berakhir? Mengapa permainan ini dimulai kembali? Itulah pertanyaan yang saya yakin ada di benak setiap gamer ketika game ini dimulai. Itu, ditambah dengan kemunculan kembali dari sang robot sinting yang juga merupakan maskot dari game ini: Monokuma.

Game Danganronpa pada dasarnya bisa dibagi dalam dua segmen: investigasi dan pengadilan. Selama investigasi kamu bertugas mengumpulkan bukti-bukti yang ada untuk dipresentasikan ke pengadilan nantinya. Di pengadilan sendiri kamu akan berdebat dan beradu logika dengan teman-temanmu, mencari tahu siapa di antara mereka yang sebenarnya sudah menjadi seorang pembunuh berdarah dingin. Di luar kedua segmen utama ini, kamu memiliki waktu yang bebas untuk berinteraksi dan memperdalam hubunganmu dengan karakter-karakter yang ada di sini guna mengenal backstory mereka secara lebih mendalam lagi. Sementara ini berlangsung Danganronpa V3 juga perlahan-lahan membuka tabir misteri mengenai apa yang terjadi di dunia ini setelah ending anime Danganronpa 3.

Game seperti Danganronpa V3 ini hidup dan mati dari kualitas ceritanya. Salah satu alasan kenapa kedua game Danganronpa dicintai begitu banyak orang adalah karena terlepas dari kegilaan jalan cerita yang ada, game ini tidak pernah gagal memanusiawikan karakter-karakter yang ada di dalamnya. Kita peduli kepada karakter-karakter yang ada di game tersebut dan sedih bila melihat mereka terbunuh ataupun menjadi pembunuh – apapun alasan di balik itu. Untuk kualitas kasus-kasus yang ada pada game ini, saya merasa bahwa kasus yang pertama, kelima, dan terakhir adalah kasus terbaik yang ada di dalam game ini. Saya terutama mengacungkan jempol untuk misteri kasus pertama yang digarap dengan sangat bagus sehingga kasus-kasus berikutnya sempat keteteran mengimbangi kualitasnya. Chapter 2 dan 3 terasa standar dan sedikit membosankan sebelum tensi game ini kembali meningkat di Chapter 4 dan terus mencapai klimaks di Chapter kelima dan terakhir.

2
Miss you Monokuma!

Untuk generasi Danganronpa baru, saya merasa sedikit kecewa bahwa game ini tidak mendapatkan upgrade grafik yang signifikan, kemungkinan itu dilakukan guna mengakomodasi keperluan game ini tetap bisa dirilis di PS Vita, sebuah handheld yang walaupun powerful pada masanya kini sudah mulai menunjukkan usianya. Toh kalian yang ingin pengalaman Danganronpa dan takut reboot ini berubah banyak tak perlu khawatir sebab design setiap karakter dan musik yang menemani kalian dalam petualangan dan Class Trial (pengadilan) tetap memiliki ciri khas Danganronpa biasanya. Saya juga ingin memberikan acungan jempol kepada tim lokalisasi game ini yang tidak berusaha memperbodoh skenario game ini. Ini adalah sebuah game yang ditujukan kepada penggemar kultur Jepang sehingga banyak dialog akan mereferensikan anime ala Fate/Stay Night, Doraemon, Sailormoon, sampai game-game macam Splatoon dan Street Fighter. Mengenali kultur Jepang lebih mendalam akan membuat dialog-dialog dalam game ini jauh lebih lucu – dalam representasi dark humor yang hanya bisa dilakukan oleh Danganronpa.

Singkat kata, kalau kalian sudah tak sabar ingin terjun kembali dalam pertarungan abadi antara hope dan despair, segeralah memainkan Danganronpa V3: Killing Harmony. Mari membunuh!

3
Let’s kill her!

Score: 8.5

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

%d bloggers like this: