The Commuter
Semenjak film Taken di tahun 2008 lalu nama Liam Neeson kemudian sinonim dengan jagoan gaek yang kickass. Coba lihat film-film yang ia perankan semenjak itu identik sekali dengan sosok dirinya di Taken. Sebut saja Unknown, The Grey, Non-Stop, dan banyak lagi. Dalam The Commuter Liam Neeson sekali lagi berkolaborasi dengan Jaume Collet-Serra dalam sebuah film thriller yang kali ini bersetting di kereta api.
Collet-Serra harus diakui adalah seorang filmmaker yang sangat jago menyutradarai film-film thriller ala era 1990an dulu. Ingat dengan tiga kolaborasinya sebelumnya dengan Neeson: Unknown dan Non-Stop, serta Run All Night terbilang merupakan film-film Neeson yang paling sukses di luar franchise Taken-nya. Begitu juga film The Shallows garapannya adalah film hiu yang bagus dan membuat genre ini kembali populer belakangan.
Dalam The Commuter Liam Neeson adalah seorang sales asuransi Michael MacCauley setelah ia meninggalkan tugasnya sebagai seorang polisi. Sungguh malang bagi Michael walaupun ia sudah bekerja keras dan hidup lurus ia malah diPHK oleh perusahaannya. Di tengah kemasgyulannya pulang dari pekerjaan, Michael didekati oleh seorang wanita misterius yang meminta Michael untuk mengidentifikasi seseorang di dalam kereta tersebut.

Awalnya Michael menyangka ini hanya permintaan main-main dan ia melakukannya… apalagi dengan janji imbalan 100,000 USD yang sangat dibutuhkan oleh dia dan keluarganya saat ini. Tak lama kemudian toh Michael menyadari bahwa tuntutan ini tidak main-main. Michael dipaksa untuk memeras otak mencari sang orang misterius atau keluarganya akan dihabisi oleh orang yang memberinya uang. Bisakah Michael keluar dari kesulitan ini?
Seperti biasa Liam Neeson tampil trengginas dan tangguh sebagai sosok Michael. Kendati sudah satu dekade berlalu semenjak Taken ia masih saja tampil dengan intensitas yang sama sejak dikenal dunia lebih luas dengan perannya sebagai Bryan Mills. Mendampingi Neeson dalam film ini adalah Vera Farmiga yang muncul sebagai sang gadis misterius. Farmiga memang tak tampil lama di sini tapi ia menggunakan setiap menit waktu tampilnya sebagai sosok yang menggoda sekaligus mengancam.

Apabila ada orang yang menyebut bahwa film The Commuter sebagai Non-Stop yang ada di kereta, mereka tidak salah. Toh kenapa utak-atik winning formula, bukankah begitu? Dengan jarak hampir 4 tahun dari kedua film itu tetap The Commuter terasa fresh dengan segala twist ceritanya. Tidak ada yang terlalu mindblowing tetapi cukup untuk membuat mata penonton tetap terpaku di layar mencoba menebak siapa orang yang menjebak Michael dan siapa sebenarnya orang yang hendak dicari oleh Michael – dan kenapa.

Untuk meringkasnya: The Commuter adalah film akhir minggu yang menyenangkan untuk ditonton bersama kawan-kawanmu. Tak bisa disangkal bahwa waktu tak bisa berhenti berjalan jadi selama Liam Neeson masih sanggup – nikmati saja setiap film-film aksinya. Tak banyak sosok yang memiliki karisma seperti dia!
Score: B+
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.