The Nun
Setelah kesuksesan dari The Conjuring, lahirlah Conjuring-verse / Wan-verse. Ini sungguh sesuatu yang tidak diduga-duga. Sampai saat ini Cinematic Universe horor ini sudah berisi empat film: The Conjuring dan The Conjuring 2 serta Annabelle dan Annabelle: Creation. Annabelle sendiri adalah breakout star dari film The Conjuring sementara Valak adalah breakout star dari film The Conjuring 2. Oleh karena itu tidaklah mengherankan The Nun ini memiliki bintang utama Valak.
Maaf, saya bercanda. Tentu saja bintang utama dari The Nun bukanlah Valak melainkan sepasang Pastur dan Suster yang dikirim oleh Vatikan untuk menyelidiki insiden bunuh diri yang terjadi di sebuah biara Katolik di Rumania sana pada tahun 1950an. Bunuh diri adalah sebuah dosa besar dalam agama Katolik dan mengingat ini dilakukan oleh seorang Suster, Vatikan pun memutuskan untuk mengirimkan keduanya untuk menginvestigasi: Irene (yang masih pelatihan menjadi Suster) dan Pastur Burke. Mudah ditebak bahwa keduanya langsung diganggu selama berada di Biara Katolik tersebut.

Setelah dunia perfilman horror Hollywood sempat mati suri beberapa tahun yang lampau, ia sepertinya hidup kembali setelah James Wan menggarap film Insidious yang bersambung dengan The Conjuring. Cara Wan yang efektif menakut-nakuti melalui atmosfir setting dan cerita membuat orang tak memandang sebelah mata horror Amerika yang tadinya mengandalkan gore berlebihan (ala Halloween) atau melalui found footage (ala Paranormal Activity). Sayangnya setelah kesuksesan The Conjuring banyak film lantas mengambil cara yang sama menakut-nakuti penonton dan formula ini mulai terasa klise.
Walaupun demikian The Nun masih berusaha menakut-nakuti penonton dengan beberapa cara yang efektif. Pertama adalah dengan sosok Valak itu sendiri. Valak bisa dibilang salah satu ikon horor baru dari dunia Conjuring yang sangat memorable. Tidak hanya itu, The Nun juga menyajikan kota terpencil Rumania sehingga membuat orang yang diharuskan menginap sana terasing dari keramaian penduduk. Bisa dibilang ini setting yang paling sempurna bagi film horor, ingat dengan film The Woman in Black yang diperankan oleh Daniel Radcliffe? Ya, hampir sama seperti itu settingnya.

Sayangnya film ini tidak memiliki banyak amunisi lain menakuti penonton selain atmosfir dan setting filmnya semata. Jalan cerita yang terbilang dangkal malahan membuat penonton kerap jengkel. Saya pribadi menyangka bahwa “karakter utama berlaku tolol” di film horror sudah ditinggalkan karena itu merupakan cara murahan untuk menakut-nakuti penonton. Siapa sangka justru film ini malahan masih menggunakan cara tersebut. Beberapa kali tensi dalam film ini terasa dibuat-buat dikarenakan para karakter utama melakukan hal yang tolol. Alih-alih simpatik dan khawatir dengan nasib mereka, kita malah berpikir “Syukurin, biar dihabisin Valak sekalian aja, dasar bego“.
Untuk deretan aktor yang tampil di sini nama Taissa Farmiga tentunya jadi familiar didengar penonton karena marga Farmiga. Tak heran sebab gadis ini adalah adik paling kecil dari Vera Farmiga yang populer sebagai Lorraine dalam The Conjuring. Yang lucu, Taissa Farmiga tak asing dengan film-film bergenre horror karena pernah membintangi serial antologi horror terkenal Amerika: America Horror Story.

Pada akhirnya The Nun adalah film horror yang cukup nendang apabila tak dibandingkan dengan entri lain dalam Conjuring-verse atau film-film haunted house lainnya. Tapi kalau kalian yang sudah kenyang menonton film horror, rasanya tak banyak yang ditawarkan film ini selain kaget-mengagetkan semata.
Score: B-
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.
Oh my im believing