Where Should You Invest? – Answering the Biggest Questions in Personal Finance
Apabila Indonesia memiliki Ellen May, Teguh Hidayat, sampai Ryan Filbert sebagai orang-orang yang dianggap financial advisor yang terkenal dan sudah menulis banyak buku mengenai investasi maka Filipina juga memiliki sosok yang sama dalam diri Marvin Germo (no laughing at his name, please!). Sudah semenjak awal dekade lalu Marvin Germo menulis banyak buku soal investasi dan mendorong masyarakat di Filipina untuk gemar berinvestasi dalam bentuk saham dan aset-aset kekayaan lainnya. Setelah dalam beberapa buku awalnya di seri STOCK SMART fokus membahas mengenai dunia persahaman, dalam buku Where Should You Invest? Marvin Germo membagikan tips secara umum dalam mengatur keuangan dan bagaimana menginvestasikan uang anda.

Buku ini bisa dibilang dibagi menjadi dua bagian. Di bagian pertama Marvin Germo mengajarkan pentingnya mengatur keuangan pribadi anda; dengan kata lain ia mengajarkan kepada pembaca pentingnya menghitung arus keluar masuk dari kas pribadimu. Apabila kalian sering bingung kenapa uang gajian anda dengan cepat lenyap tak bersisa membayar ini itu, Marvin meminta kalian lebih perhatian dengan pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting. Ambil contoh: kalian punya kebiasaan membeli kopi Starbucks setiap pagi? Sadarkah kalian bahwa satu gelas kopi Starbucks berharga sekitar Rp 35,000 dan bila kalian mengganti kebiasaan dengan sekedar menyeduh teh hangat atau kopi instan kalian bisa mengirit sampai hampir Rp 1,000,000 per bulan?
Dalam bagian pertama ini juga Marvin Germo mengajarkan betapa pentingnya orang memiliki dana cadangan dan dana darurat. Semua orang yang punya pengetahuan finansial dasar tentu tahu pentingnya memiliki dana darurat ketika kamu sakit atau ketika kebutuhan dadakan dibutuhkan, tetapi bagaimana dengan dana cadangan? Dana cadangan sendiri lebih penting dimiliki oleh pemilik usaha karena berfungsi menutup pengeluaran-pengeluaran tetap di saat bulan-bulan tertentu mungkin bisnis tidak berjalan baik. Toh dana cadangan tidak terbatas hanya untuk pebisnis saja. Para karyawan pun boleh memiliki dana cadangan supaya kalau mereka ingin pindah kerjaan, dana cadangan memberi mereka ‘waktu tenggang’ untuk mereka bisa lebih tenang mencari pekerjaan pengganti. Buku ini menyarankan bahwa sebaiknya orang memiliki jumlah pengeluaran bulanan mereka dikali 12 untuk dana darurat dan dana cadangan mereka. Dengan kata lain kalau kamu memiliki pengeluaran tetap sebesar Rp 5,000,000 per bulan; dana cadangan dan dana darurat yang ideal buat kamu miliki adalah Rpp 60,000,000 masing-masing.
Setelah ‘memperbaiki’ mindset pembaca di bagian pertama, bagian kedua buku ini mengajarkan tiga fase orang untuk menjadi kaya: Wealth Creation, Wealth Multiplication, dan Wealth Maintenance. Ketiga fase ini juga pernah saya baca di dalam buku-buku finansial lain (termasuk buku karangan Robert T. Kiyosaki) tetapi Marvin Germo mengadaptasi konsep ini untuk pasar Asia Tenggara (khususnya Filipina) sehingga nasehat-nasehatnya terasa lebih bisa diterapkan.
Untuk fase Wealth Creation atau Penciptaan Harta: yang paling penting di sini adalah kamu harus menggunakan segenap cara untuk mengumpulkan modal / capital sebanyak-banyaknya. Cara untuk melakukan hal ini banyak. Kalau kamu memang ingin mengambil jalur profesional maka pertajam skill kamu dalam dunia tersebut. Ambil contoh kamu seorang Programmer; maka updatelah pengetahuanmu dengan pelajaran dunia programming terkini dan sertifikat-sertifikat internasional yang bisa memajukan karirmu. Atau kamu bisa juga membuka usaha sampingan di luar pekerjaanmu. Berjualan barang online bisa kamu lakukan paruh waktu di luar jam kerjamu. Apapun yang kamu lakukan dalam fase ini tujuan utamanya hanya satu: mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk menuju ke fase kedua.
Fase kedua ini adalah bagian yang disebut di mana ‘the fun truly begins‘. Kalau kamu sudah memiliki pekerjaan yang tetap atau bisnis yang siap berekspansi, kekayaanmu bisa dilipatgandakan. Marvin Germo secara pelan tapi pasti menjelaskan cara-cara melipatgandakan kekayaanmu. Dia mengemukakan beberapa jalan yang paling sederhana seperti membesarkan bisnis apabila potensi keuntungannya memang ada. Atau membeli dan menyewakan real estate. Dan tentu saja ia juga menjelaskan perbedaan kinerja dari Reksadana, Deposito Berjangka, Saham, Bond (Pinjaman) sampai beberapa instrumen investasi yang lebih riskan seperti Forex. Ia tidak memasukkan Cryptocurrency dalam buku ini dikarenakan Cryptocurrency masih merupakan hal yang baru dan belum masuk ke dalam dunia investasi mainstream ketika buku ini ditulis. Bahkan untuk mereka yang kebingungan perbedaan dari berbagai macam Reksadana (Mutual Funds) yang ada, Marvin Germo menjelaskannya satu-satu secare telaten; termasuk bedanya Reksadana Indeks Saham, Reksadana Saham, Reksadana Campuran, sampai Reksadana Terproteksi. Mengingat rata-rata instrumen investasi di Filipina juga berlaku di Indonesia, saya percaya bahwa saran Marvin pun bisa diterapkan dalam pasar Indonesia.

Tahap ketiga sekaligus terakhir adalah tahap di mana kita harus mempertahankan kekayaan yang sudah didapatkan dari dua fase sebelumnya. Dan di tahap ini kita tinggal memindahkan aset kita pada instrumen-instrumen aman yang menghasilkan keuntungan tetap. Ada produk seperti Saham yang menjanjikan Dividend tinggi, ada juga produk tabungan Deposito Berjangka atau Bond dari Pemerintah yang bunganya memang lebih rendah tetapi juga menjanjikan kestabilan dan keamanan. Ini cocok buat mereka yang selama 40 – 50 tahun lamanya sudah bekerja keras dan sekarang ingin menggunakan waktu yang tersisa untuk bisa lebih bersantai dan menikmati hidup.
Secara keseluruhan, saya merasa bahwa buku Where Should You Invest? cocok untuk dibaca para investor pemula atau mereka yang hendak menata ulang kehidupan finansial mereka. Bahkan bagi saya yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia investasi sekalipun ada beberapa nasehat dari Germo yang bisa saya petik di buku ini seperti pentingnya memiliki dana cadangan di luar dana darurat. Memang di luar pengetahuan mendasar buku ini tidak menawarkan sesuatu yang baru, toh kendati demikian apa yang ditulis di dalam buku ini adalah sebuah kebenaran timeless yang patut diketahui oleh semua orang. Sebagai bonus: buku ini tidak terlalu tebal, di bawah 200 halaman sehingga bisa dibaca dan diselesaikan dalam waktu relatif singkat. Ketimbang buku tulisan Robert T. Kiyosaki yang sangat tebal tapi suka tidak karu-karuan berisi segudang anekdot cerita tidak penting, saya jauh lebih menyarankan buku Marvin Germo yang memiliki inti pembelajaran yang sama. Nah sudah siap untuk berkecimpung di dalam dunia investasi? Selamat datang!

Score: 8.0
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.
One thought on “Where Should You Invest? – Answering the Biggest Questions in Personal Finance” Leave a comment ›