The Spongebob Movie: Sponge on the Run

Tidak bisa dipungkiri bahwa semenjak dia pertama kali muncul di tahun 1999 dulu, Spongebob Squarepants menjadi salah satu ikon animasi yang tak tergantikan. Berbeda dengan The Simpsons atau South Park yang lebih ditujukan kepada orang dewasa ataupun seri-seri animasi kekinian yang mengedepankan agenda SJW, franchise ini terbilang bebas dari segala macam kontroversi. It’s a safe animated series for children all over the world to watch – dan juga bisa dinikmati oleh para orang tua yang menemani anaknya menonton.

Tak disangka-sangka Spongebob dan Patrick dan rombongan Krusty Krab lainnya sudah berusia 20 tahun lebih sekarang. Pun sudah ada dua film layar lebar dirilis dan sukses besar di tahun 2004 dan 2015. Film ketiga The Spongebob Movie ini tadinya ingin diedarkan di theater layar lebar tetapi yah, sekali lagi Pandemi COVID-19 menghancurkan segalanya. Film ini memang masih bisa ditayangkan di bioskop Kanada, tetapi studio Paramount memutuskan untuk merilis film ini ke saluran streaming saja.

Bagaimanakah petualangan ketiga di layar lebar bagi Spongebob dan kawan-kawannya?

Selama ini kita tahu bahwa Spongebob dan teman-temannya tinggal di kota bernama Bikini Bottom, tetapi bagaimana dengan tempat lainnya? Ternyata ada kota lain yang nun jauh dari Bikini Bottom bernama The Lost City of Atlantic City. Dan tempat itu adalah tempat tinggal dari sang Dewa Agung Poseidon. Poseidon selama ini sudah hidup selama berabad-abad dan sangat sensitif bila mukanya menunjukkan gejala keriput. Rahasia dari awet mudanya Poseidon adalah lendir yang dihasilkan dari siput. Masalahnya persediaan siput di kota Atlantic makin habis saja karena terus dipakai oleh sang Dewa.

Maka sang Dewa mengeluarkan mandat untuk mendapatkan sebuah Siput. Coba tebak siput mana yang diambil? Jawabannya tidak lain tidak bukan adalah Gary, peliharaan dari Spongebob! Syok ketika Gary diambil darinya, Spongebob dan Patrick buru-buru mengadakan road trip untuk mengambil kembali Gary dari sang Poseidon, tetapi tentu saja jalan menuju Atlantic City dan di dalam Atlantic City tidak mudah. Duet ini perlu bantuan, mungkin dari… Keanu Reeves?

Yea. Kalau kalian kebingungan kenapa Neo alias John Wick alias Mas Nunu Reeves bisa nongol di sini… jangan heran. This is Spongebob the Movie after all, jadi segala kegilaan absurd bisa terjadi di dalamnya. And honestly, I would not have it any other way. Kegilaan dari Spongebob dalam setiap lawaknya, lengkap dengan menghadirkan cameo karakter-karakter yang out of this world, membuat saya sangat terhibur menonton film ini.

Saya pernah mereview film kedua Spongebob dan jujur saja pengetahuan saya akan franchise ini tidak lebih banyak dari itu. I am ashame to admit that I have never watch a single episode of the TV Series. Yes, shame on me.

Akan tetapi kalian yang tidak familiar dengan seri Spongebob tidak perlu takut bingung menonton film ini, sebab film ini mampu menjelaskan relasi Spongebob dengan kawan-kawannya secara begitu baik. Saya tak pernah berekspektasi bahwa saya akan menitikkan air mata menonton film ini, but that is exactly what happen. Terlepas dari segala kedongkolan dan kejengkelan yang kerap melanda karakter-karakter tertentu menghadapi tingkah tengil Spongebob (Squidward contohnya), ada sebuah chemistry dan persahabatan antara mereka semua yang tak terbantahkan. This is a movie about Friendship, against all odds.

Apakah The Spongebob Movie: Sponge on the Run adalah film animasi yang sempurna? Tentu tidak. Tetapi apakah ini film yang akan dapat menghiburmu? Jelas. Baik kamu menontonnya sendiri atau bersama dengan anak / adikmu sambil bernostalgia, The Spongebob Movie: Sponge on the Run adalah bukti nyata kenapa franchise ini bisa bertahan selama lebih dari dua dekade. Sebab ia menggunakan semua formula klasik tetapi teruji untuk sebuah franchise animasi yang sukses: be funny, stay basic, and don’t get woke / political.

Score: 8.0