Black Widow
MCU dengan gagah menutup fase ketiga dengan pertempuran habis-habisan para Avengers seantero galaksi menghadapi kekuatan Thanos. Para Avengers menang, tetapi itu memakan pengorbanan yang besar. Karakter seperti Iron Man dan Black Widow gugur dalam perjuangan mereka. Nah, karakter Black Widow yang diperankan oleh Scarlett Johansson ini diharapkan oleh banyak orang akan mendapatkan film stand-alone-nya. Setelah bertahun-tahun tidak mendapatkannya, secara ironis film solo Black Widow justru ia dapat setelah ia meninggal dunia…
Black Widow menjadi film pembuka Phase 4 dari MCU, tetapi secara timeline ia berada di tengah-tengah Captain America: Civil War dan Avengers: Infinity War. Di masa ini Natasha tengah dikejar-kejar oleh kekuatan militer Amerika yang ingin menangkapnya dan memasukkannya ke dalam penjara. Ternyata, Natasha tak hanya harus berhadapan dengan kejaran dari pasukan Amerika saja, masa lalunya kembali menghantuinya!
Masa lalu dari Black Widow bisa dibilang merupakan backstory yang belum pernah tergali di kisah-kisah Marvel sebelumnya – dengan pengecualian segmen kecil di Avengers: Age of Ultron. Ia mendadak saja nongol di Iron Man 2 sebagai anggota agen SHIELD, dan semenjak itu ia selalu ikut dengan para Avengers. Di sini kita belajar lebih jauh mengenai bagaimana sosok Natasha menjadi seorang Black Widow.
Dalam film ini kita juga diperkenalkan dengan tiga karakter yang membentuk keluarga dari Black Widow: seorang Agen Russia yang seperti Captain America: disebut sebagai Red Guardian, seorang mantan Widow seperti Natasha bernama Melina, dan adiknya yang juga seorang Black Widow bernama Yelena. Ternyata, Black Widow ini adalah kode bagi para pasukan wanita Russia yang diciptakan secara undercover untuk menumpas musuh politik negeri tirai besi itu.
Kisah dari Black Widow ini bisa dibilang solid dan seru – tetapi juga inconsequential. Dengan kata lain kamu akan mendapatkan backstory dari Black Widow, dan menonton film ini membuatmu menyadari kenapa ia mati-matian berusaha mengorbankan nyawanya di Avengers: Endgame, tetapi tidak lebih dari itu. Pada akhirnya apapun yang terjadi di sini kurang berarti sebab kamu tahu bahwa Natasha tidak akan mati dalam film ini. She will survive in order to return in Infinity War.
Dari deretan tiga karakter baru yang diperkenalkan di film ini, saya setuju dengan pendapat kebanyakan orang yang mengatakan bahwa Yelena Bekova yang diperankan oleh Florence Pugh adalah yang paling mencuri perhatian. Ada satu momen dramatis mengenai keluarga di film ini yang menjadi poignant dikarenakan akting Pugh yang natural. Saya bahkan merasa sosok Yelena adalah yang mendapatkan story arc paling menarik di sini – tak heran sebab dirinya memang seperti diposisikan menggantikan Scarlett Johansson nantinya di MCU ke depannya.
Jadi overall, apakah Black Widow sebuah tontonan yang bagus? Ya. Kalau kalian penggemar MCU kalian takkan kecewa dengan film ini. Tetapi kalau kalian mengharapkan sesuatu yang ‘besar’ terungkap di film ini, semacam musuh besar yang akan menjadi pemersatu Avengers masa depan… maka kalian akan kecewa. This is not that movie. Ini adalah sebuah film mengenai Black Widow, dan sebuah send-off bagi salah seorang karakter orisinil dunia Avengers. Tidak lebih dan tidak kurang.
Psst… nantikan end credits scene di film ini sebab akan ada sebuah tali merah yang menyambung film ini ke proyek MCU berikutnya. Apa itu? Cari tahu sendiri ya!
Score: 7.0
Categories
reviewapasaja View All
A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.