Don’t Breathe 2

Ketika Don’t Breathe dirilis di tahun 2016 lalu, film ini menjadi sebuah sleeper hit. Thriller yang dibintangi oleh Stephen Lang dan Jane Levy ini disukai oleh banyak penonton – dan alasan utamanya adalah penampilan sang Blind Man… sang Kakek Tua yang Buta, diperankan secara sangat meyakinkan oleh Stephen Lang.

Akan tetapi tahun demi tahun berlalu dan sekuel dari Don’t Breathe tak kunjung datang. Baru di tahun 2020 kabar mengenai sekuel Don’t Breathe menjadi lebih jelas keberadaannya. Setelah syuting dilaksanakan di tahun 2020, film ini siap dirilis di tahun 2021. Satu-satunya yang kembali dalam deretan castingnya hanyalah Stephen Lang, sementara Jane Levy absen dalam sekuel kali ini.

Di awal film ini, sang Blind Man alias Norman Nordstrom memiliki seorang anak gadis yang bernama Phoenix. Karena ia pernah kehilangan putrinya sebelumnya, Blind Man menjadi sangat – sangat protektif akan Phoenix, bahkan melarangnya untuk pergi ke mana-mana kalau tidak berhasil menyelesaikan tugas darinya. Toh, cepat atau lambat, Norman mengalah dan membiarkan Phoenix melihat dunia luar. Celakanya, ini justru memancing orang jahat untuk datang ke tempat Norman.

Entah apa alasannya, mendadak saja sekelompok orang datang ke rumah Norman dan berkeinginan menculik Phoenix. Apabila dalam film sebelumnya, para pencuri yang masuk ke rumah Norman adalah kriminal kelas teri – sehingga bukan lawan tanding Norman yang mantan Navy SEAL, ceritanya berbeda kali ini. Para penjahat yang ingin menculik Phoenix adalah penjahat kelas kakap yang membawa senjata dan tak segan untuk menghabisi siapapun yang menghadang jalan mereka. Apakah Norman – yang buta – bisa menghadapi mereka?

Fede Alvarez yang menyutradai film pertama tidak kembali di film ini. Sebaliknya adalah rekannya yang kali ini duduk sebagai sutradara: Rodo Sayagues. Sayagues sudah lama tandem dengan Alvarez, di mana dia selama ini duduk sebagai penulis skrip dari remake Evil Dead dan Don’t Breathe yang pertama. Alvarez bagaimanapun tak sepenuhnya absen di film ini, di mana ia masih menjadi penulis skrip dari film ini bersama dengan Sayagues, dan duduk di bangku Produser mengawasi produksi film ini.

Film ini menggali lebih dalam karakter Norman. Apabila film pertama diambil dari sudut pandang Rocky dan Alex (dari tim Pencuri yang masuk ke rumah Norman), sudut pandang di film ini dibalik berasal dari karakter Norman. Mengingat film ini juga menghadirkan para penjahat yang lebih kompeten, Norman di sini terasa lebih seperti underdog… dan menjadi sosok yang… lebih baik. Ketimbang menyebut Norman sebagai villain di film ini (dan ia memang tak sepenuhnya juga bisa dibilang sebagai villain di film pertama), ia lebih cocok disebut sebagai anti-hero. Seorang dengan masa lalu yang begitu kompleks dan berusaha melakukan yang terbaik yang dia bisa. Stephen Lang memberikan performa yang apik melalui film ini – membuat penonton bisa bersimpati dengan karakter Blind Man yang ia perankan.

Sayangnya, film ini juga terasa tak seperti Don’t Breathe. Kalau kalian mengharapkan ini merupakan film yang sama dengan prekuelnya… maka kalian akan kecewa. Saya kok malah merasa teringat film-film dalam genre Taken melihat film ini, hanya saja dengan seorang jagoan badass yang matanya buta. Bagaimana tidak? Norman di film ini harus melindungi putrinya Phoenix, persis seperti Bryan harus menyelamatkan putrinya yang diculik di film Taken.

Pada akhirnya, kalau kalian ingin tontonan Thriller yang tak butuh banyak pikir saat ditonton, Don’t Breathe 2 adalah sebuah thriller singkat 90 menit yang kompeten. Oh ya, kalian juga tidak perlu menonton prekuelnya untuk menonton film ini… dan bahkan itu mungkin akan membuat kalian bisa lebih suka akannya, karena tak perlu membanding-bandingkan dengan film pertamanya. Overall, solid movie, solid entertainment. Give it a try!

Score: 7.0