Skip to content

Space Jam: A New Legacy

25 tahun yang lalu di tahun 1996, film Space Jam dirilis oleh Warner Bros. Film ini unik sebab menyatukan Michael Jordan bermain basket dengan karakter-karakter dari Looney Tunes. Dirilis di era di mana Michael Jordan memulai comeback-nya ke NBA, film ini mampu sukses besar, mencetak sampai 250 Juta USD lebih dengan budget 80 Juta USD-nya.

Sebenarnya sesudah Space Jam menyatukan Michael Jordan dengan Bugs Bunny, Warner Bros sudah berusaha mereplikasi sukses itu di tahun 2004 melalui Looney Tunes: Back in Action dengan bintang utama Brendan Fraser. Hasilnya tidak sukses sehingga franchise Looney Tunes tidak pernah kembali lagi ke layar lebar – hingga tahun 2021 ini.

Ketika ada sekuel Space Jam 2 akan dibuat memang hanya ada satu nama yang bisa menggantikan sosok Michael Jordan di sini – dan dia adalah LeBron James. Suka tidak suka dengan sosok LeBron James, dia masih orang yang menjadi wajah NBA sekarang ini. Sosoknya bisa dibilang merupakan sosok ketiga pemain NBA modern paling terkenal sepanjang masa setelah Michael Jordan dan Kobe Bryant.

LeBron James berperan sebagai sosok fiktif dirinya sendiri di dalam film ini. Di sini ia kerap bersitegang dengan anaknya: Dom James. Dom lebih suka kegiatan teknologi dan komputer sementara LeBron mendorong anaknya meneruskan karirnya sebagai seorang pemain Basket. Perpecahan antara ayah dan anak ini dimanfaatkan oleh AI dari Warner Bros yang jahat bernama Al-G Rhythm. Diperankan oleh aktor kawakan Don Cheadle, Al-G Rhythm membawa Dom ke dunia virtual dan menawarkan kepadanya kebebasan yang tak pernah ia dapat dari sang ayah.

Sang Ayah tentu saja ikut pergi ke dunia virtual berusaha menyelamatkan anaknya. Bersama dengan bantuan para anggota Looney Tunes, bisakah LeBron James menyelamatkan anaknya? Ataukah ia dan para Looney Tunes terancam menjadi budak dari Al-G Rhythm untuk selama-lamanya?

Satu hal yang akan membuat para penggemar film mainstream kesenangan menonton film ini adalah jumlah referensi yang ditawarkan. Warner Bros sepertinya menggunakan film ini seperti halnya Lego Batman tempo hari, memasukkan karakter-karakter ikonik mereka sebanyak mungkin di dalam film. Di beberapa bagian film ini bahkan terasa seperti Studio Warner Bros ingin membanggakan legacy mereka yang tak kalah epik dari Disney. Para Superhero DC, para karakter Looney Tunes, sampai hit mereka di pop culture yang modern macam Harry Potter, Game of Thrones, sampai It semua muncul di sini.

Bicara soal cerita saya harus jujur bahwa Space Jam: A New Legacy sebenarnya berusaha memasukkan lebih banyak cerita ketimbang sebelumnya. The stake in this movie felt more personal – walau klise – yang didorong dari perselisihan antara LeBron dengan Dom. Saya harus angkat jempol pada artis muda Cedric Joe yang menghidupkan sosok anak LeBron dengan baik. Di sisi lain Soneque Martin-Green felt like a missed opportunity in this movie. Dia tampil dalam sebuah thankless role tanpa peranan apapun.

Film ini juga berusaha mengedepankan diversity dengan memasukkan pemain-pemain WNBA di dalamnya. Berbeda dengan film pertama yang karakternya berbasis legenda NBA, kali ini ada campuran yang dinamis antara pemain NBA dan WNBA. Hasilnya menurut saya blunder. Bukannya memilih pemain-pemain NBA yang lebih hebat, mereka malah memasukkan pemain WNBA yang walau konon disebut yang terhebat di dalam game mereka – let’s admit it, mereka inferior ketimbang counterpart mereka di NBA. I mean siapa yang kenal Diana Taurasi atau Nneka Ogwumike? Dan don’t you wish ketimbang mereka berdua di dalam tim lebih baik Stephen Curry dan Kevin Durant saja yang masuk?

Pada akhirnya Space Jam: A New Legacy is a solid entertainment movie. Kalau saya harus jujur memandang film pertamanya tanpa bias kecintaan saya kepada Michael Jordan maupun nilai nostalgia menontonnya saat masih kecil – saya harus mengakui kalau Space Jam: A New Legacy adalah tontonan yang lebih bagus. Musuh yang lebih menyebalkan, karakter musuh yang tak kalah gila, sampai beberapa throwback yang kocak (ya, ada sebuah cameo yang pastinya akan kalian nantikan!). Jadi para pecinta basket, tunggu apa lagi? Go and jam!

Score: 7.0

reviewapasaja View All

A movie, book, game, TV series, comic, manga, board game, bla bla bla, etc etc etc lover. He tends to ramble about a lots of stuff in life. You can follow in his IG page @dennisivillanueva for his daily ramblings.

Leave a Reply

Discover more from Review Apa Saja

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading